Dinilai Lebih Sehat dari Beras, Kemenperin Dorong Hilirisasi Porang

Minggu, 29 Agustus 2021 - 11:01 WIB
Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong kebijakan hilirisasi industri berbasis agro sehingga dapat memacu nilai tambah bahan baku dalam negeri.

Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan, hilirisasi berbasis agro yang mulai prospektif saat ini, yaitu industri pengolahan porang .

"Kami memproyeksikan porang bisa menjadi salah satu komoditas pertanian unggulan baik di dalam maupun luar negeri. Peluang ini datang karena sebagian masyarakat telah beralih ke pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang lebih sehat," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (29/8/2021).





Lebih lanjut, produk olahan porang mulai banyak diminati karena rendah kalori, karbon, dan kadar gula. “Saya meyakini produk olahan porang ini akan menjadi pilihan makanan sehat ke depannya. Bahkan, ini juga bisa menjadi pengganti beras yang lebih sehat karena kadar gulanya sangat rendah," imbuhnya.

Menurut Putu, pengembangan industri pengolahan porang patut menjadi prioritas karena didukung dengan ketersediaan bahan baku di dalam negeri dan memiliki segmen cukup besar di pasar domestik.

Oleh karena itu, diperlukan upaya harmonisasi dari sektor hulu hingga hilirnya, termasuk untuk menjaga keberlangsungan produktivitas porang dengan kualitas yang sesuai standar kebutuhan industrinya.

"Kami akan fokus untuk peningkatan hilirisasinya, mulai dari chip porang sampai pada berbagai produk turunannya seperti tepung dan beras yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Dalam pengembangan ini, kami akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, dan melakukan pembinaan terhadap industrinya agar bisa produktif dan kompetitif," terangnya.

Dia menambahkan, pihaknya telah melakukan diskusi langsung dengan pelaku industri pengolahan porang, yakni PT Asia Prima Konjac di Madiun dan PT Ambico beralamat di Pasuruan, Jawa Timur. Hal ini guna mendapat masukan terkait kebutuhan atau kendala yang dihadapi para pelaku industri tersebut sehingga dapat merumuskan kebijakan yang tepat ke depannya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More