Dinilai Lebih Sehat dari Beras, Kemenperin Dorong Hilirisasi Porang

Minggu, 29 Agustus 2021 - 11:01 WIB


"Kemarin, kami melakukan kunjungan kerja di kedua pabrik itu untuk pendalaman, terutama terkait teknologi dan inovasi yang perlu dikembangkan. Sebab, ini akan menjadi keunggulan produk kita dalam bersaing di kancah internasional," tuturnya.

Direktur PT Asia Prima Konjac Revie Christianto menyampaikan, pihaknya memproduksi chip porang dan tepung porang dengan total kapasitas penggunaan bahan baku porang sebanyak 80 ton per hari. Adapun jumlah tenaga kerja di PT. Asia Prima Konjac sebanyak 150 orang.

PT Asia Prima Konjac telah mengekspor produk chip porang sebanyak 2.500 ton ke China pada tahun 2020. Selain itu juga memiliki lahan porang seluas 3,5 hektare yang berada dalam kawasan perusahaan.

"Kami sedang melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas produksi, dari 80 ton per hari akan menjadi 180 ton per hari pada tahun 2022 untuk memproduksi beras porang dan tepung porang. Jadi, nanti ada tambahan dua lini dengan masing-masing kapasitas 50 ton per hari," ungkap Revie.

Di lokasi terpisah, Direktur PT Ambico Johan Soedjatmiko Ishii mengemukakan, peningkatan daya saing industri pengolahan porang harus sejalan dengan peningkatan kualitas bahan bakunya. Oleh karena itu, diperlukan riset dan inovasi.

PT Ambico merupakan salah satu industri pengolahan hilir tepung glukomanan menjadi konyaku, beras shirataki dan mi shirataki. "Perusahaan sudah memproduksi tepung porang dan tepung glukomanan dengan kemurnian glukomanan mencapai 91%," ungkapnya.

Selain mengekspor tepung glukomanan, PT Ambico juga telah mengapalkan chip porang, shirataki dan konyaku. Negara tujuan ekspornya antara lain ke Amerika Serikat, Kanada, Perancis, China, Jepang, dan Korea Selatan.

Konyaku dan shirataki yang diproduksi PT Ambico memiliki banyak potensi manfaat bagi kesehatan seperti membantu menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol, menormalkan kadar glukosa darah, menurunkan tekanan darah, serta sebagai antitoksin.
(ind)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More