Budaya Kerja '996' di China, Didukung Jack Ma Digebuk Xi Jinping
Senin, 30 Agustus 2021 - 12:41 WIB
JAKARTA - Presiden Xi Jinping melarang budaya kerja berlebihan di China atau dikenal dengan sistem kerja 996. Dikutip dari Global Times, Mahkamah Agung Rakyat (SPC) China dan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial baru-baru ini menetapkan bahwa sistem kerja 996 ilegal dengan alasan tidak berperikemanusiaan.
Di mana karyawan didorong untuk bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam enam hari seminggu tanpa upah lembur. Sistem kerja diterapkan kebanyakan di sektor teknologi termasuk perusahaan di layanan online dan sektor perdagangan elektronik.
Sistem kerja 996 diputuskan atas pertimbangan pekerja berhak atas remunerasi, istirahat dan liburan sesuai dengan hukum dan merupakan kewajiban hukum pengusaha untuk mematuhi sistem jam kerja nasional. Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan China, masa kerja standar adalah delapan jam per hari dan maksimum 44 jam kerja per minggu.
Forbes melaporkan yang dilutip dari CNN International bahwa mematuhi sistem jam kerja nasional adalah kewajiban bagi pengusaha di China. Sistem kerja 996 telah menimbulkan korban misalnya seorang staf media pingsan di toilet kantor pada pukul 5.30 pagi sebelum meninggal karena gagal jantung.
Sementara Fortune melaporkan dua kematian memilukan para pekerja di sektor teknologi China. Satu orang diyakini telah bekerja terlalu keras sampai mati dan yang kedua adalah kematian karena bunuh diri.
Pengadilan kemudian memutuskan kematian terkait pekerjaan dan meminta perusahaan untuk membayar keluarga korban sekitar 400.000 yuan atau USD61.710. Pendiri Alibaba Jack Ma telah muncul sebagai pendukung budaya kerja yang melelahkan tersebut ketika terjadi protes di media sosial.
Baca Juga: China Marah Kapal Perang Angkatan Laut AS Melintasi Selat Taiwan
Jack Ma menganggap kerja dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam tanpa upah lembur itu merupakan berkah besar bagi perusahaan dan karyawan. "Berkah besar yang tidak dimiliki oleh banyak perusahaan dan karyawan," kata Ma seperti dikutip dari South China Morning Post.
Namun pekerja milenial China tidak menyukai sistem kerja yang diterpakan Jack Ma karena dituntut jam kerja yang panjang tanpa bayaran sepadan. Kebijakan Pemerintah China yang melarang budaya kerja 996 direspons ByteDance, pemilik TikTok dan Douyin versi China. ByteDance bulan ini mengakhiri sistem kerja yang kebanyakan dilakukan oleh perusahaan teknologi tersebut.
Di mana karyawan didorong untuk bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam enam hari seminggu tanpa upah lembur. Sistem kerja diterapkan kebanyakan di sektor teknologi termasuk perusahaan di layanan online dan sektor perdagangan elektronik.
Sistem kerja 996 diputuskan atas pertimbangan pekerja berhak atas remunerasi, istirahat dan liburan sesuai dengan hukum dan merupakan kewajiban hukum pengusaha untuk mematuhi sistem jam kerja nasional. Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan China, masa kerja standar adalah delapan jam per hari dan maksimum 44 jam kerja per minggu.
Forbes melaporkan yang dilutip dari CNN International bahwa mematuhi sistem jam kerja nasional adalah kewajiban bagi pengusaha di China. Sistem kerja 996 telah menimbulkan korban misalnya seorang staf media pingsan di toilet kantor pada pukul 5.30 pagi sebelum meninggal karena gagal jantung.
Sementara Fortune melaporkan dua kematian memilukan para pekerja di sektor teknologi China. Satu orang diyakini telah bekerja terlalu keras sampai mati dan yang kedua adalah kematian karena bunuh diri.
Pengadilan kemudian memutuskan kematian terkait pekerjaan dan meminta perusahaan untuk membayar keluarga korban sekitar 400.000 yuan atau USD61.710. Pendiri Alibaba Jack Ma telah muncul sebagai pendukung budaya kerja yang melelahkan tersebut ketika terjadi protes di media sosial.
Baca Juga: China Marah Kapal Perang Angkatan Laut AS Melintasi Selat Taiwan
Jack Ma menganggap kerja dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam tanpa upah lembur itu merupakan berkah besar bagi perusahaan dan karyawan. "Berkah besar yang tidak dimiliki oleh banyak perusahaan dan karyawan," kata Ma seperti dikutip dari South China Morning Post.
Namun pekerja milenial China tidak menyukai sistem kerja yang diterpakan Jack Ma karena dituntut jam kerja yang panjang tanpa bayaran sepadan. Kebijakan Pemerintah China yang melarang budaya kerja 996 direspons ByteDance, pemilik TikTok dan Douyin versi China. ByteDance bulan ini mengakhiri sistem kerja yang kebanyakan dilakukan oleh perusahaan teknologi tersebut.
(nng)
tulis komentar anda