Pasar Tanah Abang Kembali Buka, Pedagang Curhat Masih Babak Belur
Sabtu, 04 September 2021 - 17:00 WIB
JAKARTA - Kebijakan pelonggaran PPKM membolehkan pasar kembali beroperasi belum berdampak signifikan terhadap penjualan para pedagang di pasar Tanah Abang . Belum berdampaknya kebijakan tersebut disinyalir kurangnya sosialisasi sehingga masih banyak yang takut ke pasar.
Hal itu disampaikan salah satu pedagang di pasar Tanah Abang Bonta (39). Meskipun omzet belum pulih seperti semula tapi penjualan mengalami peningkatan dibandingkan saat PPKM Darurat.
"Saat PPKM Darurat omzet turun sampai 70-90%. Tapi setelah ada pelonggaran ada peningkatan tapi sedikit sekali hanya 20-30%," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (4/9/2021).
Ia berharap sosialisasi terkait pelonggaran PPKM terus digencarkan. Selain itu, sosialisasi terkait syarat penggunaan transportasi wajib menunjukkan sertifikat vaksin juga lebih digiatkan lagi soalnya mayoritas pengunjung pasar Tanah Abang menggunakan transportasi umum.
"Transport ke sini itu kebanyakan pengunjung naik kereta api dan busway. Itu wajib pakai kartu vaksin, jadi bikin masyarakat awam bingung," ungkapnya.
Hingga saat ini, Bonta masih mengandalkan pelanggan tetapnya sebagai sumber pemasukan. Soalnya pelonggaran PPKM belum mampu menutup kerugian yang selama di derita akibat pandemi Covid-19.
Ia juga meminta aplikasi pedulilindungi terus diperbaiki agar mudah di download. Pasalnya selama ini sering eror bahkan banyak ibu-ibu yang tidak mengerti memakai aplikasi pedulilindungi sehingga kesulitan mendonwload sertifikat vaksin.
"Masyarakat awam bingung, apalagi dengan adanya aplikasi peduliLindungi, sedangkan yang datang ke sini itu kebanyakan emak-emak yang belum tentu paham," tandas dia.
Hal itu disampaikan salah satu pedagang di pasar Tanah Abang Bonta (39). Meskipun omzet belum pulih seperti semula tapi penjualan mengalami peningkatan dibandingkan saat PPKM Darurat.
"Saat PPKM Darurat omzet turun sampai 70-90%. Tapi setelah ada pelonggaran ada peningkatan tapi sedikit sekali hanya 20-30%," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (4/9/2021).
Ia berharap sosialisasi terkait pelonggaran PPKM terus digencarkan. Selain itu, sosialisasi terkait syarat penggunaan transportasi wajib menunjukkan sertifikat vaksin juga lebih digiatkan lagi soalnya mayoritas pengunjung pasar Tanah Abang menggunakan transportasi umum.
"Transport ke sini itu kebanyakan pengunjung naik kereta api dan busway. Itu wajib pakai kartu vaksin, jadi bikin masyarakat awam bingung," ungkapnya.
Hingga saat ini, Bonta masih mengandalkan pelanggan tetapnya sebagai sumber pemasukan. Soalnya pelonggaran PPKM belum mampu menutup kerugian yang selama di derita akibat pandemi Covid-19.
Ia juga meminta aplikasi pedulilindungi terus diperbaiki agar mudah di download. Pasalnya selama ini sering eror bahkan banyak ibu-ibu yang tidak mengerti memakai aplikasi pedulilindungi sehingga kesulitan mendonwload sertifikat vaksin.
"Masyarakat awam bingung, apalagi dengan adanya aplikasi peduliLindungi, sedangkan yang datang ke sini itu kebanyakan emak-emak yang belum tentu paham," tandas dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda