Lokasi Pabrik Tak Terdaftar, Brasil Tangguhkan Penggunaan 12 Juta Dosis Vaksin Sinovac
Minggu, 05 September 2021 - 23:30 WIB
JAKARTA - Badan regulator obat Brasil (Anvisa) mengumumkan penangguhan penggunaan lebih dari 12 juta dosis vaksin Sinovac untuk warga negaranya, dalam pernyataan resmi, Sabtu (4/9/2021).
Anvisa menyebut bahan baku vaksin pengembangan perusahaan China Sinovac Biotech Ltd yang diolah melalui Butantan Institut Sao Paulo diproduksi di lokasi yang tidak terdaftar.
"Unit manufaktur ... tidak diperiksa dan tidak disetujui oleh Anvisa untuk pengunaan darurat. Ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan paparan kimia berbahaya bagi penduduk," kata Anvisa, dilansir Reuters, Minggu (5/9/2021).
Sebanyak 25 batch vaksin dengan total 12,1 juta dosis telah diproduksi di pabrik tersebut. Pihak Butantan juga melaporkan setidaknya 17 batch susulan dengan total 9 juta dosis tambahan telah diproduksi di pabrik yang sama dan sedang menuju perjalanan ke Brasil.
Selama penangguhan tersebut, pihak Anvisa akan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi pabrik untuk menggali proses dibuatnya vaksin hasil kerja sama tersebut.
Sejak awal tahun, sebagian besar vaksinasi di Brasil dilakukan dengan menggunakan jenis vaksin Sinovac.
Pihak regulator terus memastikan bahwa lokasi pengolahan bahan baku vaksin aman dan layak menjadi tempat produksi.
Seperti diketahui, tingkat penyebaran virus corona di 'Negeri Samba' ini dilaporkan terus meningkat. Hingga Sabtu (4/9). sebanyak 21.804 kasus baru dilaporkan dengan total 692 angka kematian.
Anvisa menyebut bahan baku vaksin pengembangan perusahaan China Sinovac Biotech Ltd yang diolah melalui Butantan Institut Sao Paulo diproduksi di lokasi yang tidak terdaftar.
Baca Juga
"Unit manufaktur ... tidak diperiksa dan tidak disetujui oleh Anvisa untuk pengunaan darurat. Ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan paparan kimia berbahaya bagi penduduk," kata Anvisa, dilansir Reuters, Minggu (5/9/2021).
Sebanyak 25 batch vaksin dengan total 12,1 juta dosis telah diproduksi di pabrik tersebut. Pihak Butantan juga melaporkan setidaknya 17 batch susulan dengan total 9 juta dosis tambahan telah diproduksi di pabrik yang sama dan sedang menuju perjalanan ke Brasil.
Selama penangguhan tersebut, pihak Anvisa akan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi pabrik untuk menggali proses dibuatnya vaksin hasil kerja sama tersebut.
Sejak awal tahun, sebagian besar vaksinasi di Brasil dilakukan dengan menggunakan jenis vaksin Sinovac.
Pihak regulator terus memastikan bahwa lokasi pengolahan bahan baku vaksin aman dan layak menjadi tempat produksi.
Seperti diketahui, tingkat penyebaran virus corona di 'Negeri Samba' ini dilaporkan terus meningkat. Hingga Sabtu (4/9). sebanyak 21.804 kasus baru dilaporkan dengan total 692 angka kematian.
(uka)
tulis komentar anda