Perkuat Pasokan CNG, Pertagas Niaga Bangun Mother Station di Blora
Selasa, 07 September 2021 - 22:24 WIB
JAKARTA - PT Pertagas Niaga (PTGN) sebagai bagian dari afiliasi sub holding gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGN ) dan Holding Migas Pertamina, saat ini tengah membangun sebuah Mother Station (MS) Compressed Natural Gas (CNG) di Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Mother Station ini nantinya akan mengkompresi gas Pertamina EP Cepu ADK yang berasal dari Lapangan Alas Dara Kemuning (ADK) dengan kapasitas 3,5 MMSFCD hingga 10-12 tahun ke depan. Selain itu, juga menandai pemanfaatan perdana gas yang diproduksi dari sumur PEP C ADK yang disalurkan melalui pipa yang dibangun oleh PT Pertamina Gas (Pertagas). Kerja sama dengan Pertagas merupakan bentuk sinergi di lingkungan Pertamina Grup dari sisi hulu hingga hilir.
President Director PTGN Linda Sunarti mengatakan, pembangunan MS ditargetkan akan bisa memenuhi kebutuhan gas alam bagi industri di berbagai penjuru Jawa. PTGN menjadwalkan MS CNG ini beroperasi pada November 2021.
"PTGN selama ini telah menjadi pemain utama niaga CNG di Pulau Jawa. Pembangunan MS di Blora ini, kami yakin mampu menyuplai kebutuhan CNG industri lebih luas lagi dengan harga yang lebih kompetitif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/9/2021).
PTGN juga optimistis bahwa distribusi CNG akan lebih cepat dari sisi waktu dan terjamin kepastian suplainya. Di sisi lain, pembangunan MS akan membuka lapangan kerja baru dan mampu menyerap tenaga kerja lokal.
Selain produk CNG, residu dari gas PEP C ADK nantinya akan dimurnikan berbentuk cair dan digunakan sebagai kondensat. Produk ini selanjutnya akan menjadi pelarut bagi keperluan industri.
"Permintaan industri akan kebutuhan kondensat pun saat ini cukup tinggi dan kami percaya diri memenuhi keperluan tersebut sehingga kami mengambil peran dalam kemajuan industri nasional," tambah Linda.
Saat ini PTGN telah menyuplai CNG berbagai industri baik di wilayah Pulau Jawa, Kalimantan Timur serta Sumatera Selatan. Suplai CNG menjadi jawaban bagi pemenuhan gas dalam waktu cepat bagi industri yang wilayahnya belum tersambung jaringan pipa gas. Pemanfaatan gas alam sebagai energi bersih ini juga sejalan dengan upaya Pertamina untuk mendorong penurunan emisi. Oktiani Endarwati
Mother Station ini nantinya akan mengkompresi gas Pertamina EP Cepu ADK yang berasal dari Lapangan Alas Dara Kemuning (ADK) dengan kapasitas 3,5 MMSFCD hingga 10-12 tahun ke depan. Selain itu, juga menandai pemanfaatan perdana gas yang diproduksi dari sumur PEP C ADK yang disalurkan melalui pipa yang dibangun oleh PT Pertamina Gas (Pertagas). Kerja sama dengan Pertagas merupakan bentuk sinergi di lingkungan Pertamina Grup dari sisi hulu hingga hilir.
President Director PTGN Linda Sunarti mengatakan, pembangunan MS ditargetkan akan bisa memenuhi kebutuhan gas alam bagi industri di berbagai penjuru Jawa. PTGN menjadwalkan MS CNG ini beroperasi pada November 2021.
"PTGN selama ini telah menjadi pemain utama niaga CNG di Pulau Jawa. Pembangunan MS di Blora ini, kami yakin mampu menyuplai kebutuhan CNG industri lebih luas lagi dengan harga yang lebih kompetitif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/9/2021).
PTGN juga optimistis bahwa distribusi CNG akan lebih cepat dari sisi waktu dan terjamin kepastian suplainya. Di sisi lain, pembangunan MS akan membuka lapangan kerja baru dan mampu menyerap tenaga kerja lokal.
Selain produk CNG, residu dari gas PEP C ADK nantinya akan dimurnikan berbentuk cair dan digunakan sebagai kondensat. Produk ini selanjutnya akan menjadi pelarut bagi keperluan industri.
"Permintaan industri akan kebutuhan kondensat pun saat ini cukup tinggi dan kami percaya diri memenuhi keperluan tersebut sehingga kami mengambil peran dalam kemajuan industri nasional," tambah Linda.
Saat ini PTGN telah menyuplai CNG berbagai industri baik di wilayah Pulau Jawa, Kalimantan Timur serta Sumatera Selatan. Suplai CNG menjadi jawaban bagi pemenuhan gas dalam waktu cepat bagi industri yang wilayahnya belum tersambung jaringan pipa gas. Pemanfaatan gas alam sebagai energi bersih ini juga sejalan dengan upaya Pertamina untuk mendorong penurunan emisi. Oktiani Endarwati
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda