Vale Indonesia Berharap Harga Nikel Tetap Tinggi
Rabu, 08 September 2021 - 15:59 WIB
JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) optimistis target produksi nikel dalam matte tahun 2021 akan tercapai. Target produksi perseroan secara informal tahun ini sebesar 64.000 metrik ton (MT).
Direktur Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, angka produksi INCO secara rata-rata sampai dengan semester I-2021 masih tertinggal 2% dari target. Namun, pihaknya yakin angka tersebut bisa meningkat hingga akhir tahun.
"Kalau dirata-rata ketinggalan 2%, tapi kami yakin sampai dengan akhir tahun masih bisa mencapai target yang memang ditetapkan. Bahkan sampai Agustus ini sudah mengarah ke target yang sudah direncanakan sebelumnya," ujar Bernardus dalam Public Expose Live 2021, Rabu (8/9/2021).
Terkait proyeksi harga nikel pada tahun 2021, jika dilihat dari London Metal Exchange, harga nikel saat ini berada di titik terendah dalam dua tahun terakhir. Ketika market dalam kondisi sangat peak maka mendukung harga yang relatif tinggi.
Pihaknya berharap harga nikel dalam matte sampai akhir tahun 2021 tetap berada di kisaran yang ada saat ini, yaitu USD17.000 sampai USD18.000/ton.
"Bahkan di bulan Agustus sebenarnya menyentuh angka USD 19.200/ton, tapi kami mengharapkan harga tetap akan di level yang tinggi di tahun 2021," kata dia.
Sementara itu, untuk belanja modal tahun 2021, perseroan menganggarkan sebesar USD130 juta, dan sampai semester I telah membelanjakan sekitar USD71 juta.
"Alokasinya kebanyakan untuk persiapan Furnace 4 (infrastruktur pemanasan), peremajaan alat, dan main development," tuturnya.
Direktur Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, angka produksi INCO secara rata-rata sampai dengan semester I-2021 masih tertinggal 2% dari target. Namun, pihaknya yakin angka tersebut bisa meningkat hingga akhir tahun.
"Kalau dirata-rata ketinggalan 2%, tapi kami yakin sampai dengan akhir tahun masih bisa mencapai target yang memang ditetapkan. Bahkan sampai Agustus ini sudah mengarah ke target yang sudah direncanakan sebelumnya," ujar Bernardus dalam Public Expose Live 2021, Rabu (8/9/2021).
Terkait proyeksi harga nikel pada tahun 2021, jika dilihat dari London Metal Exchange, harga nikel saat ini berada di titik terendah dalam dua tahun terakhir. Ketika market dalam kondisi sangat peak maka mendukung harga yang relatif tinggi.
Pihaknya berharap harga nikel dalam matte sampai akhir tahun 2021 tetap berada di kisaran yang ada saat ini, yaitu USD17.000 sampai USD18.000/ton.
"Bahkan di bulan Agustus sebenarnya menyentuh angka USD 19.200/ton, tapi kami mengharapkan harga tetap akan di level yang tinggi di tahun 2021," kata dia.
Sementara itu, untuk belanja modal tahun 2021, perseroan menganggarkan sebesar USD130 juta, dan sampai semester I telah membelanjakan sekitar USD71 juta.
"Alokasinya kebanyakan untuk persiapan Furnace 4 (infrastruktur pemanasan), peremajaan alat, dan main development," tuturnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda