IHSG Diprediksi Masih Tertekan dan Menguji Level Psikologis 6.000
Kamis, 09 September 2021 - 08:09 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali tertekan pada perdagangan hari ini. Indeks diperkirakan bergerak pada kisaran 5.966-6.045. Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG tertekan cukup dalam hingga break out support MA200 pada kisaran level 6.053.
"Pergerakan selanjutnya akan diiringi dengan momentum bearish indikator Stochastic dan RSI dengan pengujian level psikologis 6.000. Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi kembali tertekan dengan support resistance 5.966-6.045," kata Lanjar dalam risetnya, Kamis (9/9/2021).
Adapun sejumlah saham yang menurut Lanjar masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya BRPT, SILO, AKRA, TOWR, BBRI, TLKM. Sebelumnya, IHSG ditutup turun signifikan 86,38 poin atau 1,41 persen ke level 6.026 dengan indeks sektor Industri (-1,80%) dan Keuangan (-1,79%) memimpin pelemahan.
Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp544,57 miliar dengan saham BBRI, BBCA, MLPL, MDKA dan ARTO yang menjadi top net sell value investor asing.
Penurunan data indeks keyakinan konsumen yang kembali di level rendah selama dua bulan terakhir menjadi trigger negatif investor dalam melihat optimisme konsumen terhadap perekonomian Indonesia saat ini.
Leader:
DCII, CMNT, SUPR, INKP, DMMX
Laggard:
"Pergerakan selanjutnya akan diiringi dengan momentum bearish indikator Stochastic dan RSI dengan pengujian level psikologis 6.000. Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi kembali tertekan dengan support resistance 5.966-6.045," kata Lanjar dalam risetnya, Kamis (9/9/2021).
Adapun sejumlah saham yang menurut Lanjar masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya BRPT, SILO, AKRA, TOWR, BBRI, TLKM. Sebelumnya, IHSG ditutup turun signifikan 86,38 poin atau 1,41 persen ke level 6.026 dengan indeks sektor Industri (-1,80%) dan Keuangan (-1,79%) memimpin pelemahan.
Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp544,57 miliar dengan saham BBRI, BBCA, MLPL, MDKA dan ARTO yang menjadi top net sell value investor asing.
Penurunan data indeks keyakinan konsumen yang kembali di level rendah selama dua bulan terakhir menjadi trigger negatif investor dalam melihat optimisme konsumen terhadap perekonomian Indonesia saat ini.
Leader:
DCII, CMNT, SUPR, INKP, DMMX
Laggard:
tulis komentar anda