Produksi Beras 2018-2021 Naik Terus, Akademisi IPB Nilai Kinerja Pertanian Memuaskan

Jum'at, 10 September 2021 - 18:54 WIB
“Ini diharapkan mampu meredam dinamika harga akibat sifat tanaman musiman dan keragaman potensi sumberdaya wilayah. Ingat harga naik atau turun itu bukan penyebab, tetapi sebagai akibat,” jelasnya.

(Baca juga:Kabupaten Agam Surplus Beras di Tengah Pandemi Covid-19)

Menurutnya, setidaknya ada tujuh faktor pembentuk harga baik berasal dari faktor internal maupun eksternal. Faktor pembentuk harga di farm gate berbeda dengan di pasar atau konsumen. Ini faktor pembentuk harga sebagai penyebab yang mesti diselesaikan.

“Diperlukan orkestra lintas kementerian/lembaga dengan prinsip imam dan makmun sesuai tugas dan fungsi masing masing terkait stabilisasi harga. Itu sudah ada leading kementerian yang bertugas menangani harga dan impor,” terang Prima Gandhi.

Pertanian Bantalan Pertumbuhan Ekonomi

Lebih lanjut Prima Gandhi menegaskan ketahanan pangan Indonesia sudah teruji tangguh saat musibah pandemi Covid-19 ini. Faktanya dengan mengacu data BPS, indikator pertumbuhan PDB pertanian selalu tumbuh positif yakni 1,75% di tahun 2020, ekspor pertanian juga sepanjang 2020 tumbuh 15,79 % dan NTP 2020 juga naik 0,74% dibanding 2019.

“Sektor pertanian berhasil menjadi bantalan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Untuk itu, dari kinerja pertanian ini buat apa mengungkit kinerja masa lalu, lebih baik fokus memperbaiki saat ini dan mengakselerasi program ke depan. Hari esok hari lebih baik dari hari ini,” tuturnya.

Tetap semangat dan optimistis dengan kemampuan yang ada, kita pasti bisa. “Program 2020-2024 mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern patut kita support, sehingga ketahanan pangan semakin kuat dan petani semakin sejahtera,” kata Prima Gandhi.
(dar)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More