Rumah Instan Karya Anak Bangsa Tembus Ekspor, Sandiaga: Afrika adalah Benua Masa Depan
Senin, 13 September 2021 - 21:11 WIB
JAKARTA - Setelah sebelumnya berhasil merambah pasar Asia, Australia, dan Amerika dengan produk Nexalumenya, Tatalogam Group kembali mengembangkan sayapnya ke luar negeri. Kali ini giliran karya anak bangsa yakni Rumah Instan Domus karya PT Tatalogam Lestari yang akan merambah pasar ekspor Benua Afrika .
Upaya ini dilakukan dengan mengikuti pameran Hybrid Trade Showcase 2021 yang digelar pada 7-8 September, bersama ratusan produk UMKM lain di Tanah Air. Dalam pembukaan pameran yang berlangsung berkat kerjasama KBRI Nairobi, Kenya dengan Kareem International ini, Menteri Parekraf Indonesia, Sandiaga Uno mengungkapkan, pandemi Covid 19 telah memberikan dampak yang sangat signifikan bagi seluruh sektor, tidak terkecuali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Namun ia mengatakan, kita harus terus bangkit mengingat ada 34 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini.
“Tahun 2021 merupakan tahun pemulihan. Dan kita perlu menerapkan strategi guna membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pandemi ini merupakan momentum bagi kita untuk berbenah diri. Agar lebih siap untuk bersaing dan tentunya memaksa kita untuk meningkatkan keterampilan kita," terang Sandiaga Uno dalam sambutannya.
"Oleh karenanya kita perlu meningkatkan kualitas, baik SDM produk maupun pengelola usaha. Strategi yang dilakukan oleh Kemenparekraf dalam menghadapi era kebiasaan baru ini adalah menerapkan inovasi, adaptasi dan kolaborasi,” sambungnya.
Sandi menjelaskan, inovasi dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital dan big data. Memanfaatkan juga artificial intelegence, Internet of thing, mechine learning dan banyak lagi hal yang berkaitan dengan teknologi kekinian. Sedangkan adaptasi dilakukan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan CHSE atau Cleaningness, Health, Savety dan Environtmental.
Kemudian Kemenparekraf juga berkolaborasi dengan para stackholder seperti yang kali ini dilakukan bersama Kareem International sebagai perusahaan aggregator ekspor Indonesia dan juga dengan KBRI Nairobi, Kenya.
“Saya berharap, acara ini dapat membantu para pelaku UMKM produk kreatif Indonesia, pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat memulai ekspor produknya dengan mengenal target pasar dan budaya Negara tujuan, khususnya pasar Arfika yang sangat menjanjikan. Afrika adalah benua masa depan. Saya percaya bahwa Kenya dan Benua Afrika secara luas merupakan pasar yang sangat menarik dan sangat potensial untuk kita kembangkan, khususnya untuk produk-produk UMKM Ekonomi Kreatif milik anak-anak bangsa,” terang Sandi lagi.
Baca Juga
Upaya ini dilakukan dengan mengikuti pameran Hybrid Trade Showcase 2021 yang digelar pada 7-8 September, bersama ratusan produk UMKM lain di Tanah Air. Dalam pembukaan pameran yang berlangsung berkat kerjasama KBRI Nairobi, Kenya dengan Kareem International ini, Menteri Parekraf Indonesia, Sandiaga Uno mengungkapkan, pandemi Covid 19 telah memberikan dampak yang sangat signifikan bagi seluruh sektor, tidak terkecuali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Namun ia mengatakan, kita harus terus bangkit mengingat ada 34 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini.
“Tahun 2021 merupakan tahun pemulihan. Dan kita perlu menerapkan strategi guna membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pandemi ini merupakan momentum bagi kita untuk berbenah diri. Agar lebih siap untuk bersaing dan tentunya memaksa kita untuk meningkatkan keterampilan kita," terang Sandiaga Uno dalam sambutannya.
"Oleh karenanya kita perlu meningkatkan kualitas, baik SDM produk maupun pengelola usaha. Strategi yang dilakukan oleh Kemenparekraf dalam menghadapi era kebiasaan baru ini adalah menerapkan inovasi, adaptasi dan kolaborasi,” sambungnya.
Sandi menjelaskan, inovasi dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital dan big data. Memanfaatkan juga artificial intelegence, Internet of thing, mechine learning dan banyak lagi hal yang berkaitan dengan teknologi kekinian. Sedangkan adaptasi dilakukan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan CHSE atau Cleaningness, Health, Savety dan Environtmental.
Kemudian Kemenparekraf juga berkolaborasi dengan para stackholder seperti yang kali ini dilakukan bersama Kareem International sebagai perusahaan aggregator ekspor Indonesia dan juga dengan KBRI Nairobi, Kenya.
“Saya berharap, acara ini dapat membantu para pelaku UMKM produk kreatif Indonesia, pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat memulai ekspor produknya dengan mengenal target pasar dan budaya Negara tujuan, khususnya pasar Arfika yang sangat menjanjikan. Afrika adalah benua masa depan. Saya percaya bahwa Kenya dan Benua Afrika secara luas merupakan pasar yang sangat menarik dan sangat potensial untuk kita kembangkan, khususnya untuk produk-produk UMKM Ekonomi Kreatif milik anak-anak bangsa,” terang Sandi lagi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda