Cakupan Vaksinasi Daerah Rendah, 41 Juta Dosis Masih Nganggur
Selasa, 14 September 2021 - 09:03 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dalam penanganan kasus Covid-19 di masa PPKM masih ada 41 juta dosis vaksin yang belum disuntikkan.
“Data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan ada 41 juta dosis vaksin yang merupakan stok provinsi dan kabupaten atau kota yang belum disuntikkan,” kata Menko Luhut melalui konferensi virtual, Senin (13/9/2021) malam.
Luhut menyayangkan adanya stok itu mengingat animo masyarakat sangat tinggi untuk melakukan vaksinasi di masa pandemi.
“Masih banyak juga yang belum disuntikkan, atau yang belum dapat vaksin. Oleh karena itu, sebagai salah satu proses transisi untuk hidup bersama Covid-19, telah diputuskan untuk memasukkan indikator cakupan vaksinasi,” tambahnya.
Luhut menyampaikan cakupan vaksinasi dosis satu harus mencapai 50% dan cakupan vaksinasi lansia harus mencapai 40%, sebagai syarat tambahan untuk bisa turun dari level 3 ke level 2.
“Cakupan vaksinasi dosis 1 harus mencapai 70% dan cakupan vaksinasi lansia harus mencapai 60% sebagai syarat tambahan untuk bisa turun dari level 2 ke level 1. Untuk kota-kota yang saat ini berada pada level 2, akan diberikan waktu selama 2 minggu untuk dapat mengejar target,” terangnya.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Banjir-Tanah Longsor Incar Pulau Jawa
Dirinya mengaku jika wilayah tersebut tidak bisa menambah cakupan vaksinasinya maka status akan dinaikkan ke level 3.
“Pencapaian target cakupan vaksinasi yang disebutkan di atas sangat penting mengingat vaksin sudah terbukti melindungi kita. Target vaksinasi yang tinggi sebagai salah satu kunci utama dalam fase hidup bersama covid,” pungkasnya.
“Data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan ada 41 juta dosis vaksin yang merupakan stok provinsi dan kabupaten atau kota yang belum disuntikkan,” kata Menko Luhut melalui konferensi virtual, Senin (13/9/2021) malam.
Luhut menyayangkan adanya stok itu mengingat animo masyarakat sangat tinggi untuk melakukan vaksinasi di masa pandemi.
“Masih banyak juga yang belum disuntikkan, atau yang belum dapat vaksin. Oleh karena itu, sebagai salah satu proses transisi untuk hidup bersama Covid-19, telah diputuskan untuk memasukkan indikator cakupan vaksinasi,” tambahnya.
Luhut menyampaikan cakupan vaksinasi dosis satu harus mencapai 50% dan cakupan vaksinasi lansia harus mencapai 40%, sebagai syarat tambahan untuk bisa turun dari level 3 ke level 2.
“Cakupan vaksinasi dosis 1 harus mencapai 70% dan cakupan vaksinasi lansia harus mencapai 60% sebagai syarat tambahan untuk bisa turun dari level 2 ke level 1. Untuk kota-kota yang saat ini berada pada level 2, akan diberikan waktu selama 2 minggu untuk dapat mengejar target,” terangnya.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Banjir-Tanah Longsor Incar Pulau Jawa
Dirinya mengaku jika wilayah tersebut tidak bisa menambah cakupan vaksinasinya maka status akan dinaikkan ke level 3.
“Pencapaian target cakupan vaksinasi yang disebutkan di atas sangat penting mengingat vaksin sudah terbukti melindungi kita. Target vaksinasi yang tinggi sebagai salah satu kunci utama dalam fase hidup bersama covid,” pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda