IHTB Bangkitkan Kepercayaan Masyarakat terhadap Fasilitas Kesehatan
Kamis, 16 September 2021 - 09:44 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah terus menggencarkan upaya pengembangan wisata kesehatan atau medical tourism. Salah satu batu loncatan dalam pengembangan wisata medis adalah membentuk Indonesia Health Tourism Board (IHTB).
“Tujuan utama pembentukan IHTB adalah untuk menaungi dan mengembangkan wisata kesehatan di Indonesia," kata Luhut melalui keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (16/9/2021).
Menurut Luhut pembentukan IHTB tak lepas dari sektor kesehatan yang memiliki peluang investasi yang menjanjikan di masa depan. Apalagi, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap masalah kesehatan menunjukkan tren positif, terindikasi melalui pengeluaran di bidang kesehatan yang mencapai USD337 per kapita pada 2018.
“Pengeluaran di bidang kesehatan ini menfapai USD337 per kapita di tahun 2018. Tak hanya itu, peningkatan foreign direct investment di bidang kesehatan, dengan investasi tertinggi berasal dari Singapura, Australia dan RRT. Ini menandakan bahwa sektor kesehatan Indonesia memiliki peluang investasi yang menjanjikan di masa depan,” kata Luhut.
Selain untuk mengembangkan wisata medis, pembentukan IHTB juga untuk mencegah, atau setidaknya menekan jumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga pengeluaran devisa bisa dikurangi. Menurut data Oliver Wyman 2018, sebanyak 600.000 masyarakat Indonesia lebih memilih untuk menjalani pengobatan di mancanegara.
"IHTB juga diharapkan dapat meminimalisasi ketidakpercayaan masyarakat pada institusi medis di Indonesia, dan meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional,” paparnya.
Menko Luhut melanjutkan, pengembangan wisata kesehatan Indonesia tersebut terbagi dalam empat ruang lingkup besar, yakni adalah wisata medis berbasis layanan unggulan, wisata kebugaran dan herbal berbasis SPA, pelayanan kesehatan tradisional dan herbal, wisata olahraga kesehatan berbasis event olahraga, serta wisata ilmiah berbasis MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).
Bac juga: Kemendikbudristek Siap Produksi 10 Proposal Film Pendek pada Kompetisi Produksi Film 2021
“Masing-masing lingkup tersebut tertuang dalam Rencana Aksi Nasional tahun 2021-2024 dan akan menjadi fokus utama pada masing-masing tahun. Selain itu, wisata medis juga berupaya menyediakan fasilitas kesehatan dengan harga terjangkau dan kualitas terbaik bagi para wisatawan,” pungkasnya.
“Tujuan utama pembentukan IHTB adalah untuk menaungi dan mengembangkan wisata kesehatan di Indonesia," kata Luhut melalui keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (16/9/2021).
Menurut Luhut pembentukan IHTB tak lepas dari sektor kesehatan yang memiliki peluang investasi yang menjanjikan di masa depan. Apalagi, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap masalah kesehatan menunjukkan tren positif, terindikasi melalui pengeluaran di bidang kesehatan yang mencapai USD337 per kapita pada 2018.
“Pengeluaran di bidang kesehatan ini menfapai USD337 per kapita di tahun 2018. Tak hanya itu, peningkatan foreign direct investment di bidang kesehatan, dengan investasi tertinggi berasal dari Singapura, Australia dan RRT. Ini menandakan bahwa sektor kesehatan Indonesia memiliki peluang investasi yang menjanjikan di masa depan,” kata Luhut.
Selain untuk mengembangkan wisata medis, pembentukan IHTB juga untuk mencegah, atau setidaknya menekan jumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga pengeluaran devisa bisa dikurangi. Menurut data Oliver Wyman 2018, sebanyak 600.000 masyarakat Indonesia lebih memilih untuk menjalani pengobatan di mancanegara.
"IHTB juga diharapkan dapat meminimalisasi ketidakpercayaan masyarakat pada institusi medis di Indonesia, dan meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional,” paparnya.
Menko Luhut melanjutkan, pengembangan wisata kesehatan Indonesia tersebut terbagi dalam empat ruang lingkup besar, yakni adalah wisata medis berbasis layanan unggulan, wisata kebugaran dan herbal berbasis SPA, pelayanan kesehatan tradisional dan herbal, wisata olahraga kesehatan berbasis event olahraga, serta wisata ilmiah berbasis MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).
Bac juga: Kemendikbudristek Siap Produksi 10 Proposal Film Pendek pada Kompetisi Produksi Film 2021
“Masing-masing lingkup tersebut tertuang dalam Rencana Aksi Nasional tahun 2021-2024 dan akan menjadi fokus utama pada masing-masing tahun. Selain itu, wisata medis juga berupaya menyediakan fasilitas kesehatan dengan harga terjangkau dan kualitas terbaik bagi para wisatawan,” pungkasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda