Dubes Arab Saudi Bongkar Alasan Saudi Aramco Cabut dari Proyek Kilang Pertamina
Kamis, 16 September 2021 - 21:06 WIB
JAKARTA - Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed Al-Thaqafi buka-bukaan terkait alasan di balik mundurnya Saudi Aramco dari proyek Kilang Cilacap . Kolaborasi tersebut tujuannya untuk meningkatkan kapasitas Kilang Cilacap dari 348 ribu barel menjadi 400 ribu barel per hari.
Rencana pembangunan kilang dijajaki sejak 2014 namun seperti sinetron, berputar-putar penuh drama. Mulai dari masalah insentif sampai harga valuasi yang tidak cocok. Soal valuasi tersebut Pertamina dan Aramco terus beradu atau 'nyang-nyagan' harga tapi tak kunjung sepakat yang mana ujungnya malah bercerai.
"Itu disayangkan sekali, karena proyek Kilang Cilacap tersebut akhirnya dibatalkan," kata dia saat berkunjung di MNC Tower, Kamis (16/9/2021).
Menurut dia dalam hal hubungan bisnis tidak sepakat itu biasa dan tidak mengganggu hubungan baik antara Indonesia dengan Arab Saudi. "Hubungan Arab Saudi dengan Pertamina sekedar bisnis. Hubungan kami dengan Indonesia tetap baik," ujarnya.
Disisi lain, ia beranggapan bahwa sektor migas masih menjadi andalan sampai saat ini baik di Indonesia maupun di Arab Saudi. Industri migas masih belum tergantikan dengan energi lain dalam memenuhi kebutuhan energi global.
Baca Juga: Kunjungi MNC Group, Dubes Arab Saudi: Jamaah Haji dan Umrah Diperbolehkan Vaksin Sinovac
"Sektor terbesar masih sektor migas dan masih menjadi salah satu industri terbesar sektor energi saat ini," ungkapnya.
Rencana pembangunan kilang dijajaki sejak 2014 namun seperti sinetron, berputar-putar penuh drama. Mulai dari masalah insentif sampai harga valuasi yang tidak cocok. Soal valuasi tersebut Pertamina dan Aramco terus beradu atau 'nyang-nyagan' harga tapi tak kunjung sepakat yang mana ujungnya malah bercerai.
"Itu disayangkan sekali, karena proyek Kilang Cilacap tersebut akhirnya dibatalkan," kata dia saat berkunjung di MNC Tower, Kamis (16/9/2021).
Menurut dia dalam hal hubungan bisnis tidak sepakat itu biasa dan tidak mengganggu hubungan baik antara Indonesia dengan Arab Saudi. "Hubungan Arab Saudi dengan Pertamina sekedar bisnis. Hubungan kami dengan Indonesia tetap baik," ujarnya.
Disisi lain, ia beranggapan bahwa sektor migas masih menjadi andalan sampai saat ini baik di Indonesia maupun di Arab Saudi. Industri migas masih belum tergantikan dengan energi lain dalam memenuhi kebutuhan energi global.
Baca Juga: Kunjungi MNC Group, Dubes Arab Saudi: Jamaah Haji dan Umrah Diperbolehkan Vaksin Sinovac
"Sektor terbesar masih sektor migas dan masih menjadi salah satu industri terbesar sektor energi saat ini," ungkapnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda