Regenerasi Petani Milenial, Kementan Kebut Sekolah Vokasi dan Modernisasi Alat Pertanian

Jum'at, 17 September 2021 - 05:05 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) diminta segera menstimulasi kaum milenial agar tertarik dengan sektor pangan. Foto/Dok
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan adanya regenerasi petani muda. Oleh karena itu, Kepala Negara meminta Kementerian Pertanian (Kementan) segera menstimulasi kaum milenial agar tertarik dengan sektor pangan.

Berdasarkan data Kementan, saat ini jumlah petani berusia 45 tahun ke atas sebanyak 78 persen. Sementara, petani berusia di bawah 45 tahun hanya 22 persen saja.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi menyebut ada dua hal yang menjadi fokus Kementan untuk merealisasikan petani muda. Pertama tentu soal kepercayaan (trust). Kedua, perihal income atau pendapatan.



Kedua hal itu pun sudah disampaikan kepada presiden dan jajaran Kabinet Indonesia Maju. Meski begitu, kata dia, keinginan presiden menjadi tanggung jawab semua pihak.



"Saya sampaikan kepada Bapak Presiden dan kawan-kawan kabinet bahwa ada dua hal, pertama tentu soal trust. Kedua soal ketersediaan dan income. Ini menyangkut kerja kita semua persoalan bagaimana kita membuat situasi ruang lingkup pertanian ini untuk kaum muda," ujarnya, Kamis (16/9/2021).



Harvick mencatat, saat ini Kementan tengah mengejar teknologi hingga mekanisasi alat pertanian yang lebih modern. Tak hanya itu, pihaknya pun menyiapkan sekolah-sekolah vokasi untuk mendukung regenerasi petani muda, seperti yang diharapkan oleh presiden Jokowi.

"Untuk itu, saya sampaikan ke Pak Presiden, nggak usah khawatir Pak, Insha Allah mudah-mudahan (bisa tercapai), karena yang pertama tadi soal ruang lingkup pertanian sedang kita kejar, teknologi-teknologi. Terus sekolah-sekolah vokasi kita juga segera akan kita resmikan. Terus juga saya lihat sendiri mekanisasi bidang pertanian juga Alhamdulillah sudah maju pesat," bebernya.
(ind)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More