Berkomitmen pada Isu Lingkungan, 3 PLTU Milik PLN Raih Penghargaan Internasional
Jum'at, 17 September 2021 - 08:42 WIB
MAKASSAR - PT PLN (Persero) berupaya terus menjaga keseimbangan aspek lingkungan hidup dan keekonomian operasional, termasuk di pembangkit batu bara yang dimiliki.
Salah satu cara menjaga keseimbangan tersebut adalah melakukan berbagai inovasi teknologi di Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) yang dimiliki. Tercatat, terdapat sederet teknologi yang mampu mengatasi masalah emisi pada penggunaan batu bara sebagai sumber energi.
Seperti halnya PLTU Lontar atau PLTU Banten 3 Lontar, yang memiliki pengalaman pengelolaan kelistrikan berstandar internasional.
Pengalamannya menerapkan teknologi ramah lingkungan juga didukung pada komitmen akan keselamatan kerja sehingga berhasil menerima sertifikat ISRS (International Sustainability Rating System) pada awal Januari 2019 lalu.
ISRS sendiri adalah sistem terdepan di dunia untuk mengukur dan memperbaiki kualitas sistem manajemen pada perusahaan agar dapat berjalan secara berkesinambungan khususnya pada aspek-aspek HSE (Health Safety Environment). Sistem ini dikembangkan oleh DNV-GL sebagai institusi sertifikasi internasional Nowergia dan Jerman.
PLTU Lontar yang sudah beroperasi sejak 2012 lalu di Tangerang, Banten, terbilang unik. Menggunakan metode Co-firing, PLTU ini menggunakan biomassa berbasis eceng gondok dan sampah dalam baurannya dengan batu bara, sehingga turut menjawab masalah lingkungan di sekitar area operasinya.
Implementasi ISRS di PLTU pula lah yang membuat PLN mendapat perhatian. Bersama 2 PLTU milik PLN lainnya, pembangkit unik ini berhasil meraih penghargaan internasional dari ASEAN Coal Awards 2021 yang digelar di Filipina.
ASEAN Coal Awards merupakan bagian dari kampanye pemanfaatan teknologi batu bara yang ramah lingkungan di Asean. Adapun penghargaan ini digelar setiap dua tahun sekali.
Salah satu cara menjaga keseimbangan tersebut adalah melakukan berbagai inovasi teknologi di Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) yang dimiliki. Tercatat, terdapat sederet teknologi yang mampu mengatasi masalah emisi pada penggunaan batu bara sebagai sumber energi.
Seperti halnya PLTU Lontar atau PLTU Banten 3 Lontar, yang memiliki pengalaman pengelolaan kelistrikan berstandar internasional.
Pengalamannya menerapkan teknologi ramah lingkungan juga didukung pada komitmen akan keselamatan kerja sehingga berhasil menerima sertifikat ISRS (International Sustainability Rating System) pada awal Januari 2019 lalu.
ISRS sendiri adalah sistem terdepan di dunia untuk mengukur dan memperbaiki kualitas sistem manajemen pada perusahaan agar dapat berjalan secara berkesinambungan khususnya pada aspek-aspek HSE (Health Safety Environment). Sistem ini dikembangkan oleh DNV-GL sebagai institusi sertifikasi internasional Nowergia dan Jerman.
PLTU Lontar yang sudah beroperasi sejak 2012 lalu di Tangerang, Banten, terbilang unik. Menggunakan metode Co-firing, PLTU ini menggunakan biomassa berbasis eceng gondok dan sampah dalam baurannya dengan batu bara, sehingga turut menjawab masalah lingkungan di sekitar area operasinya.
Implementasi ISRS di PLTU pula lah yang membuat PLN mendapat perhatian. Bersama 2 PLTU milik PLN lainnya, pembangkit unik ini berhasil meraih penghargaan internasional dari ASEAN Coal Awards 2021 yang digelar di Filipina.
ASEAN Coal Awards merupakan bagian dari kampanye pemanfaatan teknologi batu bara yang ramah lingkungan di Asean. Adapun penghargaan ini digelar setiap dua tahun sekali.
tulis komentar anda