Insan Perunggasan Berharap Kemensos Masukkan Telur dan Ayam dalam Bansos
Jum'at, 17 September 2021 - 11:37 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia) Singgih Januratmoko mengatakan, saat ini program bantuan sosial ( bansos) pemerintah tidak melibatkan para peternak untuk memasukkan ayam dan telur ke dalam paket bantuan bansos.
“(Seharusnya) program PKH atau bansos bisa dilakukan dengan memberikan bantuan berupa ayam dan juga telur,” kata Singgih dalam program Market Review IDX Channel, Jumat (17/9/2021).
Pihaknya mengaku untuk telur dan ayam di tahun sebelumnya telah dimasukkan ke dalam program bantuan pangan non-tunai untuk memaksimalkan harga pakan dan menstabilkan komoditas ayam dan telur, khususnya di Indonesia. Namun pihaknya akan berupaya agar ayam dan telur masuk dalam bantuan sosial lainnya.
“Nanti ke depan kita minta dari Kementerian Sosial bisa mengalokasikan dana bantuan di tahun ini atau mungkin di ke depannya untuk menjadikan telur ataupun ayam menjadi bantuan sosial bahan pokok, jadi tidak hanya bantuan berupa uang tunai,” ujarnya.
Dirinya berharap ke depan masalah terkait komoditas ayam dan telur bisa diselesaikan oleh pemerintah. Jadi masalah klasik harga pakan yang bisa naik melejit di bulan-bulan tertentu bisa diatasi.
“Persoalan pakan itu setiap tahun selalu bergejolak sehingga harga jagung akan terus melonjak dari 2016-2021,” ungkapnya.
Meski demikian, dirinya mengaku telah menyampaikan kepada Presiden agar BUMN memiliki cadangan pakan jagung. Jadi, pada saat tidak ada panen, stok jagung itu dikeluarkan sehingga harga stabil.
“(Seharusnya) program PKH atau bansos bisa dilakukan dengan memberikan bantuan berupa ayam dan juga telur,” kata Singgih dalam program Market Review IDX Channel, Jumat (17/9/2021).
Pihaknya mengaku untuk telur dan ayam di tahun sebelumnya telah dimasukkan ke dalam program bantuan pangan non-tunai untuk memaksimalkan harga pakan dan menstabilkan komoditas ayam dan telur, khususnya di Indonesia. Namun pihaknya akan berupaya agar ayam dan telur masuk dalam bantuan sosial lainnya.
“Nanti ke depan kita minta dari Kementerian Sosial bisa mengalokasikan dana bantuan di tahun ini atau mungkin di ke depannya untuk menjadikan telur ataupun ayam menjadi bantuan sosial bahan pokok, jadi tidak hanya bantuan berupa uang tunai,” ujarnya.
Dirinya berharap ke depan masalah terkait komoditas ayam dan telur bisa diselesaikan oleh pemerintah. Jadi masalah klasik harga pakan yang bisa naik melejit di bulan-bulan tertentu bisa diatasi.
“Persoalan pakan itu setiap tahun selalu bergejolak sehingga harga jagung akan terus melonjak dari 2016-2021,” ungkapnya.
Meski demikian, dirinya mengaku telah menyampaikan kepada Presiden agar BUMN memiliki cadangan pakan jagung. Jadi, pada saat tidak ada panen, stok jagung itu dikeluarkan sehingga harga stabil.
(uka)
tulis komentar anda