Sinergi Luncurkan SSMQC Guna Tingkatkan Efisiensi Layanan Losgistik
Rabu, 22 September 2021 - 10:56 WIB
Kepala Kantor Wilayah DJBC Sulbagsel , Nugroho Wahyu Widodo menambahkan program ini akan mengefisienkan penyampaian data dan dokumen atas impor barang. Biasanya, para importir atau eksportir harus mengajukan satu-satu ke pihak karantina dan bea cukai.
"Kalau begitu otomatis dari segi biaya dan waktu pasti sangat besar. Oleh karena itu dengan program ini, hanya sekali saja mengajukan ke Bea Cukai, secara otomatis pihak Karantina juga dapat. Setelah itu langsung dilakukan pemeriksaan bersama atau joint inspection. Jenis, kualitas barang dan sebagainya," paparnya.
Nugroho bilang, soal pengamanan dan pengawasan juga dilakukan secara terpadu. "Sekarang biar dari rumah dan kantor masing-masing (importir-eksportir) sudah bisa, ajukan dokumen, pembayaran dan sebagainya. Jadi ini interkoneksi semua. Sehingga kami yakin cost logistik dapat ditekan dengan sangat baik," tukasnya.
Lebih jauh dia menargetkan upaya ini diharapkan dapat menekan biaya logistik yang sekarang tercatat sebesar 23,5% menjadi 17% dari PDB, kemudian meningkatkan performa logistik, dan meningkatkan standar layanan serta transparansi baik dari sisi biaya maupun waktu.
Untuk mensukseskan program ini, telah ditunjuk 24 perusahaan sebagai peserta piloting SSmQC Makassar. Di antaranya PT Eastern Pearl Flour Mills, PT Charoen Pokphand Indonesia PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT AMY Maju Bersama, dan PT Comextra Majora.
"Kalau begitu otomatis dari segi biaya dan waktu pasti sangat besar. Oleh karena itu dengan program ini, hanya sekali saja mengajukan ke Bea Cukai, secara otomatis pihak Karantina juga dapat. Setelah itu langsung dilakukan pemeriksaan bersama atau joint inspection. Jenis, kualitas barang dan sebagainya," paparnya.
Nugroho bilang, soal pengamanan dan pengawasan juga dilakukan secara terpadu. "Sekarang biar dari rumah dan kantor masing-masing (importir-eksportir) sudah bisa, ajukan dokumen, pembayaran dan sebagainya. Jadi ini interkoneksi semua. Sehingga kami yakin cost logistik dapat ditekan dengan sangat baik," tukasnya.
Lebih jauh dia menargetkan upaya ini diharapkan dapat menekan biaya logistik yang sekarang tercatat sebesar 23,5% menjadi 17% dari PDB, kemudian meningkatkan performa logistik, dan meningkatkan standar layanan serta transparansi baik dari sisi biaya maupun waktu.
Untuk mensukseskan program ini, telah ditunjuk 24 perusahaan sebagai peserta piloting SSmQC Makassar. Di antaranya PT Eastern Pearl Flour Mills, PT Charoen Pokphand Indonesia PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT AMY Maju Bersama, dan PT Comextra Majora.
(agn)
tulis komentar anda