Butuh Terobosan untuk Genjot Pasar Gas Alam di Indonesia
Rabu, 22 September 2021 - 22:00 WIB
Suseno menambahkan, sejalan dengan program bauran energi nasional yang terus mengedepankan peran energi bersih, termasuk gas, maka pasar gas ke depan diyakini akan semakin besar. Terlebih, pemerintah akan menghentikan PLTU berbasis batu bara mulai tahun 2025.
"Implikasinya, kebutuhan gas di dalam negeri akan semakin besar. PGN pun harus menyikapi ini dengan bijak," ujar Suseso.
Dia menambahkan, PGN juga akan terus membangun dan mengembangkan infrastruktur gas di dalam negeri. Termasuk h=juga membangun jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga dan UKM seperti ditugaskan oleh pemerintah. Dengan begitu, kata dia, pasar gas di dalam negeri akan tetap ada dan memberikan keuntungan maksimal.
Tren konsumsi gas dalam negeri menurutnya kini mulai meningkat, meski belum sesuai harapan.
Sementara, konsumen gas terbesar masih PLN dan sebagian industri, khususnya di Indonesia bagian barat, yakni di Jakarta dan Jawa Barat, Surabaya Jawa Timur, dan Medan Sumatera Utara dimana infrastruktur gasnya sudah lebih baik.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menambahkan, perlu peran semua pihak terutama pemerintah untuk mendorong penciptaan pasar gas baru di dalam negeri. Formulasi harga gas, termasuk untuk industri, menurut Mamit harus adil dan menguntungkan semua pihak.
"Jadi konsumen gas untung karena mendapatkan harga terbaik, dan produsen atau KKKS juga untung dari investasi yang ditanamkan di Indonesia. Inilah substansi harga terbaik itu harus bisa diwujudkan," tandasnya.
Lihat Juga: Gencarkan Kolaborasi Pemasaran Gas Bumi, PGN Raih Penghargaan BUMN Branding & Marketing Award 2024
"Implikasinya, kebutuhan gas di dalam negeri akan semakin besar. PGN pun harus menyikapi ini dengan bijak," ujar Suseso.
Dia menambahkan, PGN juga akan terus membangun dan mengembangkan infrastruktur gas di dalam negeri. Termasuk h=juga membangun jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga dan UKM seperti ditugaskan oleh pemerintah. Dengan begitu, kata dia, pasar gas di dalam negeri akan tetap ada dan memberikan keuntungan maksimal.
Tren konsumsi gas dalam negeri menurutnya kini mulai meningkat, meski belum sesuai harapan.
Sementara, konsumen gas terbesar masih PLN dan sebagian industri, khususnya di Indonesia bagian barat, yakni di Jakarta dan Jawa Barat, Surabaya Jawa Timur, dan Medan Sumatera Utara dimana infrastruktur gasnya sudah lebih baik.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menambahkan, perlu peran semua pihak terutama pemerintah untuk mendorong penciptaan pasar gas baru di dalam negeri. Formulasi harga gas, termasuk untuk industri, menurut Mamit harus adil dan menguntungkan semua pihak.
"Jadi konsumen gas untung karena mendapatkan harga terbaik, dan produsen atau KKKS juga untung dari investasi yang ditanamkan di Indonesia. Inilah substansi harga terbaik itu harus bisa diwujudkan," tandasnya.
Lihat Juga: Gencarkan Kolaborasi Pemasaran Gas Bumi, PGN Raih Penghargaan BUMN Branding & Marketing Award 2024
(fai)
tulis komentar anda