Terungkap! Ini Dia Penyebab Evergrande China Hampir Kolaps

Jum'at, 24 September 2021 - 11:29 WIB
Krisis Evergrande pada dasarnya dipicu oleh keputusan Pemerintah China untuk mengurangi jumlah utang yang dapat diambil perusahaan. FOTO/Ilustrasi/Getty Image
JAKARTA - Enam bulan lalu, investor panik ketika kapal kontainer Ever Given terjebak di Terusan Suez menyumbat pasar energi global dan perdagangan internasional. Baru-baru ini, pasar kembali dibuat resah terkait kabar gagal bayar raksasa real estat China Evergrande yang diyakini bisa memicu kepanikan keuangan global.

Krisis Evergrande juga dikhawatirkan berpotensi memperlambat ekonomi China sebagai negara terbesar kedua dunia. Belum lagi, dirundung soal virus corona yang terus bermutasi, inflasi yang mungkin sulit dikendalikan dan Federal Reserve yang membendung pembelian obligasi.

Pertanyaannya, apakah Evergrande bakal menyerupai Ever Given yang mudah dilupakan atau mungkin sesuatu yang lebih serius seperti imbroglioLong-Term Capital Management (LTCM)1998, di mana dana lindung nilai yang terlalu tinggi ditebus pemerintah federal untuk mencegah gejolak pasar yang sangat besar jika gagal membayar utang.

Dilansir dari Forbes, Jumat (24/9), Analis dari The Bahnsen Group David Bahsen melihat penyelesaian ambruknya obligasi Evergrande butuh waktu panjang kendati tidak berpengaruh terlalu besar bagi votalitas penurunan pasar global. Namun yang pasti, Evergrande Group sedang dalam masalah besar karena perusahaan yang bergelut di sektor mobil listrik, manajemen kekayaan, taman hiburan dan sepak bola itu tidak bisa memenuhi kewajiban membayar utang hampir USD90 miliar yang akhirnya melakukan restrukturisasi dengan kreditur.





Hal itu tentunya bisa menyebabkan kekacauan dan kebingungan China karena Evergrande adalah penerbit obligasi terbesar di negara itu. Krisis Evergrande pada dasarnya dipicu oleh keputusan Pemerintah China untuk mengurangi jumlah utang yang dapat diambil perusahaan.

Kebijakan tersebut menyebabkan krisis modal Evergrande sehingga memaksanya untuk menangguhkan pembangunan gedung apartemen baru dan menunda pembayaran vendor atau supplier. Akibatnya banyak pelanggan maupun mitra bisnis tidak senang karena ingin rumahnya segera dibangun. Investor pun tetap ingin pinjaman pokok tetap dibayarkan dan supplier juga ingin dibayar.

Pasalnya, jika tidak dibayar mitra bisnis tidak bisa menggaji karyawan juga memenuhi kewajiban utangnya sendiri. Masalah Evergrande memicu penurunan saham. Bursa saham S&P 500 turun 5,2% antara 2 dan 20 September meskipun Evergrande bukan satu-satunya sumber tekanan.

Indikator ekonomi, misalnya, belakangan ini cenderung sideways. Pengusaha menambahkan hanya 235.000 pekerja pada bulan Agustus, jauh di bawah ekspektasi pasar. Penjualan ritel melonjak sementara kepercayaan konsumen turun ke level terendah dalam enam bulan.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More