Bursa Rebound, Saham Emiten Properti Ini Ikut Melesat
Selasa, 02 Juni 2020 - 05:05 WIB
SILO meraup pendapatan sebesar Rp7,02 triliun sepanjang tahun lalu atau naik 17,7%. Unit bisnis rumah sakit itu berkontribusi 75,1% terhadap total pendapatan berulang LPKR. Kenaikan pendapatan SILO tak lepas dari pembukaan rumah sakit baru pada kuartal IV/2019. Rumah sakit yang dikelola mencapai 37 rumah sakit per akhir Desember 2019. Bisnis rumah sakit mampu mengimbangi penurunan pada bisnis properti dari tahun ke tahun.
Pada kuartal I/2020 LPKR membukukan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp703 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 28% dari target prapenjualan sepanjang 2020 sebanyak Rp2,5 triliun. Pra-penjualan pada kuartal IV/2019 merupakan prapenjualan kuartal tertinggi sepanjang sejarah secara signifikan telah meningkatkan posisi kas LPKR. Hal ini akan mebantu mengatasi ketidakpastian ekonomi dan membangun fondasi untuk bangkit kembali pasca Covid-19.
LPKR telah memperkuat posisi kas dengan saldo kas dan setara kas sebesar Rp4,69 triliun pada 2019 dibandingkan dengan Rp1,82 triliun pada akhir tahun 2018. Pada 2019, LPKR melaporkan total utang sebesar Rp12,25 triliun menurun sebesar Rp2,62 triliun dari tahun sebelumnya. Hal itu menyebabkan rasio utang bersih terhadap ekuitas meningkat secara signifikan menjadi 0,22 kali pada 2019 dibandingkan dengan 0,53 kali pada akhir tahun 2018.
LPKR berencana untuk memanfaatkan peluang untuk mendiversifikasi utang dari dolar AS dengan lebih banyak utang dalam mata uang rupiah karena saat ini utang berdenominasi dolar sebesar 92% dari total utang.
Pada kuartal I/2020 LPKR membukukan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp703 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 28% dari target prapenjualan sepanjang 2020 sebanyak Rp2,5 triliun. Pra-penjualan pada kuartal IV/2019 merupakan prapenjualan kuartal tertinggi sepanjang sejarah secara signifikan telah meningkatkan posisi kas LPKR. Hal ini akan mebantu mengatasi ketidakpastian ekonomi dan membangun fondasi untuk bangkit kembali pasca Covid-19.
LPKR telah memperkuat posisi kas dengan saldo kas dan setara kas sebesar Rp4,69 triliun pada 2019 dibandingkan dengan Rp1,82 triliun pada akhir tahun 2018. Pada 2019, LPKR melaporkan total utang sebesar Rp12,25 triliun menurun sebesar Rp2,62 triliun dari tahun sebelumnya. Hal itu menyebabkan rasio utang bersih terhadap ekuitas meningkat secara signifikan menjadi 0,22 kali pada 2019 dibandingkan dengan 0,53 kali pada akhir tahun 2018.
LPKR berencana untuk memanfaatkan peluang untuk mendiversifikasi utang dari dolar AS dengan lebih banyak utang dalam mata uang rupiah karena saat ini utang berdenominasi dolar sebesar 92% dari total utang.
(fai)
tulis komentar anda