Cara Pertamina Mencegah Kebakaran Kilang Balongan Tidak Berulang
Rabu, 29 September 2021 - 17:53 WIB
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melakukan tindak lanjut dan mitigasi ke depan untuk mencegah terjadinya kembali kebakaran kilang Balongan , Indramayu, Jawa Barat. Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Djoko Priyono mengatakan, sebagai langkah tindak lanjut, Pertamina akan melakukan penyempurnaan sistem pengaman/APR dan implementasi beyond standard.
Sebelumnya kilang Balongan telah menerapkan sistem pengaman/APR meliputi pemasangan pemasangan ATG, IHLA, MOV, Hazard Alarm, dan FGDS. Pemasangan sistem pengaman tersebut sudah sesuai dengan standar.
"Sementara ini sudah ada, cuma akan kami perluas untuk tangki-tangki yang lain. Ditargetkan pada tahun 2022 seluruhnya dapat terselesaikan," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (29/9/2021).
Djoko melanjutkan, Pertamina juga akan melakukan pengalihan jalan depan kilang guna melindungi masyarakat dan pengguna jalan di sekitar kilang. Sebelumnya, pada 26 Juni 1997 telah dibangun alternatif jalan depan kilang RU IV Balongan yaitu Jl. Soekarno Hatta dan Jl. Raya Sukaurip.
Pada 22 Januari 1998 telah disampaikan permohonan pemberlakuan jalan depan kilang sebagai jalan khusus. Pada 26 April 2021, Pertamina kembali mengajukan usulan pengalihan jalan kepada Dirjen Perhubungan.
"Pada 3 September 2021 Sekretariat Kabinet telah menyampaikan surat kepada Menteri Perhubungan untuk menindaklanjuti pengalihan jalan depan Kilang Balongan. Saat ini tengah dilakukan koordinasi dengan Pemkab dan Dinas Perhubungan Indramayu," paparnya.
Terakhir, Pertamina akan melakukan area buffer zone kilang guna melindungi masyarakat di area terdampak, Desa Kesambi. Area Kesambi sekitar 31 hektar (Ha) telah masuk dalam Penlok Tahap 2 untuk pengembangan proyek Petrokimia Jawa Barat.
"Saat ini kami koordinasi dengan Pemprov Jabar dan dilanjutkan dengan sosialisasi, serta penunjukan KJPP," tuturnya.
Sebelumnya kilang Balongan telah menerapkan sistem pengaman/APR meliputi pemasangan pemasangan ATG, IHLA, MOV, Hazard Alarm, dan FGDS. Pemasangan sistem pengaman tersebut sudah sesuai dengan standar.
"Sementara ini sudah ada, cuma akan kami perluas untuk tangki-tangki yang lain. Ditargetkan pada tahun 2022 seluruhnya dapat terselesaikan," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (29/9/2021).
Djoko melanjutkan, Pertamina juga akan melakukan pengalihan jalan depan kilang guna melindungi masyarakat dan pengguna jalan di sekitar kilang. Sebelumnya, pada 26 Juni 1997 telah dibangun alternatif jalan depan kilang RU IV Balongan yaitu Jl. Soekarno Hatta dan Jl. Raya Sukaurip.
Pada 22 Januari 1998 telah disampaikan permohonan pemberlakuan jalan depan kilang sebagai jalan khusus. Pada 26 April 2021, Pertamina kembali mengajukan usulan pengalihan jalan kepada Dirjen Perhubungan.
"Pada 3 September 2021 Sekretariat Kabinet telah menyampaikan surat kepada Menteri Perhubungan untuk menindaklanjuti pengalihan jalan depan Kilang Balongan. Saat ini tengah dilakukan koordinasi dengan Pemkab dan Dinas Perhubungan Indramayu," paparnya.
Terakhir, Pertamina akan melakukan area buffer zone kilang guna melindungi masyarakat di area terdampak, Desa Kesambi. Area Kesambi sekitar 31 hektar (Ha) telah masuk dalam Penlok Tahap 2 untuk pengembangan proyek Petrokimia Jawa Barat.
"Saat ini kami koordinasi dengan Pemprov Jabar dan dilanjutkan dengan sosialisasi, serta penunjukan KJPP," tuturnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda