Era Disrupsi Digital, Erick Thohir Ingatkan Banyak Pekerjaan yang Hilang
Kamis, 30 September 2021 - 16:59 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali mengingatkan era disrupsi akan merubah sistem dan tatanan bisnis perusahaan ke arah model bisnis baru. Pada skala ekstrim, disrupsi justru menghilangkan pekerjaan yang digantikan dengan teknologi.
Perusahaan dituntut menyesuaikan diri dengan dinamika zaman. Erick Thohir menyebut, teknologi mengubah tatanan bisnis secara cepat dan menyeluruh.
"Banyak sekali dengan digitalisasi job pekerjaan akan berubah dan hilang. Usaha bisnis akan berubah dan hilang dan digitalisasi yang terjadi karena transformasi ini makin hari makin cepat. Saya selalu menekankan first wave sudah masuk," ujar Erick Thohir saat ditemui di kawasan Telkom, Kamis (30/9/2021).
Menteri Erick Thohir pun melontarkan pertanyaan mampukah Indonesia menghadapi perubahan tatanan akibat distribusi digitalisasi tersebut. Sementara, masyarakat Indonesia menyadari bahwa industri 4.0 akan benar-benar terjadi.
"Kita menyadari bersama di Indonesia juga, kalau kita bicara industri 4.0. Kita bicara nanti 5G, kita bicara bagaimana AI (artificial intelligence) ini juga terjadi. Pertanyaannya siap nggak kita atas perubahan ini, siap tidak kita akan perubahan ini," kata dia.
Untuk perusahaan pelat merah, Erick Thohir mengakui belum semua perseroan mampu dan siap menjalankan transformasi digital dari hulu ke hilir. Meskipun dia tidak menampilkan sejumlah program berbasis digital sudah dijalankan sebagian perseroan.
Dia menegaskan, bukan tidak mungkin adopsi teknologi dan digitalisasi terjadi di hampir semua klaster BUMN. Hal itu pun akan terus dikawal. Pemegang saham juga mendorong transformasi digital 4.0 untuk kesiapan penilaian digital di BUMN. Erick menegaskan, komitmennya jelas, melaksanakan akselerasi digitalisasi guna menuju masa depan Indonesia yang lebih baik.
Perusahaan dituntut menyesuaikan diri dengan dinamika zaman. Erick Thohir menyebut, teknologi mengubah tatanan bisnis secara cepat dan menyeluruh.
"Banyak sekali dengan digitalisasi job pekerjaan akan berubah dan hilang. Usaha bisnis akan berubah dan hilang dan digitalisasi yang terjadi karena transformasi ini makin hari makin cepat. Saya selalu menekankan first wave sudah masuk," ujar Erick Thohir saat ditemui di kawasan Telkom, Kamis (30/9/2021).
Menteri Erick Thohir pun melontarkan pertanyaan mampukah Indonesia menghadapi perubahan tatanan akibat distribusi digitalisasi tersebut. Sementara, masyarakat Indonesia menyadari bahwa industri 4.0 akan benar-benar terjadi.
"Kita menyadari bersama di Indonesia juga, kalau kita bicara industri 4.0. Kita bicara nanti 5G, kita bicara bagaimana AI (artificial intelligence) ini juga terjadi. Pertanyaannya siap nggak kita atas perubahan ini, siap tidak kita akan perubahan ini," kata dia.
Untuk perusahaan pelat merah, Erick Thohir mengakui belum semua perseroan mampu dan siap menjalankan transformasi digital dari hulu ke hilir. Meskipun dia tidak menampilkan sejumlah program berbasis digital sudah dijalankan sebagian perseroan.
Dia menegaskan, bukan tidak mungkin adopsi teknologi dan digitalisasi terjadi di hampir semua klaster BUMN. Hal itu pun akan terus dikawal. Pemegang saham juga mendorong transformasi digital 4.0 untuk kesiapan penilaian digital di BUMN. Erick menegaskan, komitmennya jelas, melaksanakan akselerasi digitalisasi guna menuju masa depan Indonesia yang lebih baik.
(akr)
tulis komentar anda