Tanda-tanda Ekonomi Pulih Mulai Tampak Nyata, Ini Lho Bukti Konkretnya
Jum'at, 01 Oktober 2021 - 12:55 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut tanda-tanda ekonomi pulih mulai tampak nyata. Indikasi terlihat dari Purchasing Managers Index atau PMI Manufaktur pada September yang sudah kembali ke fase ekspansif di atas 50 poin atau mencapai sebesar 52,2 poin.
Nilai indeks tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya Agustus dan Juli tercatat sebesar 43,7 dan 40,1 poin. "Kita mendapatkan konfirmasi bagaimana aktivitas ekonomi sudah mulai pulih dengan sangat cepat dan ini sejalan dengan keberhasilan Indonesia menangani delta varian selama 2-3 bulan terakhir," Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu, Jumat (1/10/2021).
Menurut dia peningkatan PMI Manufaktur terjadi akibat pelonggaran PPKM, meskipun masih terkendala pengiriman (shipping) sehingga ekspor belum optimal. Begitu juga peningkatan aktivitas masyarakat mendorong konsumsi meningkat lagi.
"Konsumsi juga sudah membaik dan sudah kita lihat tanda tandanya, dan itu akan terus kami pantau ke depan," jelasnya.
Faktor lainnya yakni terkait kinerja produksi yang semakin menguat sehingga diprediksi tren surplus masih akan berlanjut hingga akhir tahun. BPS pertengahan bulan ini melaporkan suprlus perdagangan bulan lalu sebesar USS4,74 miliar.
Kondisi itu proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 sebesar 4%-5% di bawah realisasi kuartal II 2021 sebesar 7,07%. Konsumsi rumah tangga akan tumbuh positif 2%-2,4% meskipun lebih rendah dari realisasi 5,9% pada medio Maret-Juni.
Nilai indeks tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya Agustus dan Juli tercatat sebesar 43,7 dan 40,1 poin. "Kita mendapatkan konfirmasi bagaimana aktivitas ekonomi sudah mulai pulih dengan sangat cepat dan ini sejalan dengan keberhasilan Indonesia menangani delta varian selama 2-3 bulan terakhir," Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu, Jumat (1/10/2021).
Menurut dia peningkatan PMI Manufaktur terjadi akibat pelonggaran PPKM, meskipun masih terkendala pengiriman (shipping) sehingga ekspor belum optimal. Begitu juga peningkatan aktivitas masyarakat mendorong konsumsi meningkat lagi.
"Konsumsi juga sudah membaik dan sudah kita lihat tanda tandanya, dan itu akan terus kami pantau ke depan," jelasnya.
Faktor lainnya yakni terkait kinerja produksi yang semakin menguat sehingga diprediksi tren surplus masih akan berlanjut hingga akhir tahun. BPS pertengahan bulan ini melaporkan suprlus perdagangan bulan lalu sebesar USS4,74 miliar.
Kondisi itu proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 sebesar 4%-5% di bawah realisasi kuartal II 2021 sebesar 7,07%. Konsumsi rumah tangga akan tumbuh positif 2%-2,4% meskipun lebih rendah dari realisasi 5,9% pada medio Maret-Juni.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda