Luncurkan Cangkul Merah Putih SNI, Teten: Kualitas Bisa Diadu dengan Produk Impor

Jum'at, 22 Oktober 2021 - 18:43 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (tengah) menunjukkan cangkul merah putih berlabel SNI. Foto/Dok KemenkopUKM
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengapresiasi kinerja Koperasi Produsen Angudi Logam Abadi yang akhirnya sukses menghasilkan produk cangkul buatan dalam negeri dengan merek Cangkul Merah Putih. Cangkul tersebut telah mendapat sertifikasi layak mutu Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Saya bersyukur, Cangkul Merah Putih sekarang punya label SNI. Akhirnya kita mampu swasembada cangkul sendiri yang saat ini bahan bakunya di-support oleh BUMN, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan dukungan pembiayaan dari PT BRI (Persero) Tbk,” kata Teten dalam peluncuran produk SNI Cangkul Nasional Merah Putih sekaligus Pelepasan Ekspor Batu Fosil ke Hamburg, Jerman di Pendopo Bupati Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (22/10/2021).





Pada kesempatan yang sama, Teten mengunjungi pabrik sekaligus tempat produksi cangkul Merah Putih di Tulungagung. Dia bercerita, saat awal dirinya menjabat menteri, ramai impor cangkul menyeruak. Dirinya pun lantas diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencari solusinya. Saat itu bahan baku menjadi isu utamanya.

“Akhirnya kami menempuh jalan untuk memperkuat koperasinya terlebih dahulu, kemudian bermitra bersama BUMN untuk ketersediaan bahan baku,” jelasnya.

Cangkul Merah Putih, sambungnya, merupakan program lokalisasi kolaborasi KemenKopUKM bersama Kementerian Perindustrian, LPDB-KUMKM, dan BUMN untuk menekan impor cangkul. Saat ini, kualitas cangkul Merah Putih telah terstandarisasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan industri nasional dan daerah.

Teten mengatakan, Cangkul Merah Putih fokus mengisi pasar dalam negeri, terutama terhadap kebutuhan alat-alat pertanian yang sebagian besarnya masih impor. Namun, tidak menutup kemungkinan cangkul ini bisa juga merambah pasar internasional.

Teten menegaskan, langkah selanjutnya yang kini perlu dilakukan adalah mengembangkan koperasi logam penghasil cangkul ini agar bisa memproduksi alat pertanian lainnya. Dalam memperkuat koperasi industri logam ini, KemenKopUKM menekankan beberapa faktor.

Pertama, memastikan ekosistem cangkul ini cukup baik melalui supply logam dari Krakatau Steel dengan harga yang kompetitif. Kedua, akses pasar produk ini dengan cara diserap pemerintah, kementerian, dan lembaga sehingga koperasi bisa meningkatkan produknya dari sisi kualitas dan kuantitas.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More