Ide Mempermanis Dinding Rumah dengan Berbagai Gaya
Rabu, 22 April 2020 - 11:55 WIB
JAKARTA - Pada dinding tidak selalu harus dipasang foto sebagai pemanis ruangan. Banyak hal lain yang dapat digantung, bahkan bukan cuma dalam bentuk pigura.
Dilansir dari laman The Spurce, dinding dapat dijadikan galeri yang terkonsep. Jika dilihat dari letak penempatan di tangga dapat disusun memanjang mengikuti alur tangga.
Pigura yang disusun bisa hanya beberapa hingga dapat dibuat penuh memenuhi dinding area tangga. Gambar di pigura juga bisa foto keluarga atau gambar lain dalam hanya dalam bentuk tulisan.
Letak penempatan lainnya biasanya berada di belakang sofa atau di atas lemari. Di sudut ruangan juga bisa digantung bermacam-macam sehingga pojok nampak lebih ramai.
Namun, jangan lupa menyusun hiasan dinding untuk lebih dulu ditempatkan di lantai. Hal itu agar bisa tergambar apa yang akan terlihat, sehingga muncul pertanyaan sudah cocokkah saat dipasang?
Salah satu konsep galeri yang bisa diusung adalah vintage. Konsep zaman dulu ini bisa menggunakan pigura berwarna coklat, putih, maupun krem dengan di dalamnya memakai gambar bernuansa serupa. Hal ini terkesan lebih lembut untuk dipandang dan dapat menenangkan siapa pun yang melihat.
“Karya seni buatan tangan juga dapat dipajang di dinding. Misalnya, makrame, anyaman bambu, dan lainnya. Penempatan ini dapat digabung dengan aksen taman dalam rumah. Dinding dapat dibuat hijau layaknya rumput kemudian kerajinan makrame dibuat sebagai gantungan pot. Bukan hanya kerajinan tangan benda lain pun dapat dipajang di dinding,” tulis The Spurce.
The Spurce mencontohkan banyak rumah yang menghiasi dinding mereka dengan barang-barang unik khas zaman dulu seperti papan cuci, loyang kue vintage, dan lentera. Penempatan ini biasanya di sudut agar membuat sudut memiliki banyak dimensi dan gaya.
“Cara lain yang menyenangkan untuk memecah dinding galeri adalah dengan menaburkan berbagai benda dan hiasan di antara cetakan,” ungkap The Spurce.
Dilansir dari laman The Spurce, dinding dapat dijadikan galeri yang terkonsep. Jika dilihat dari letak penempatan di tangga dapat disusun memanjang mengikuti alur tangga.
Pigura yang disusun bisa hanya beberapa hingga dapat dibuat penuh memenuhi dinding area tangga. Gambar di pigura juga bisa foto keluarga atau gambar lain dalam hanya dalam bentuk tulisan.
Letak penempatan lainnya biasanya berada di belakang sofa atau di atas lemari. Di sudut ruangan juga bisa digantung bermacam-macam sehingga pojok nampak lebih ramai.
Namun, jangan lupa menyusun hiasan dinding untuk lebih dulu ditempatkan di lantai. Hal itu agar bisa tergambar apa yang akan terlihat, sehingga muncul pertanyaan sudah cocokkah saat dipasang?
Salah satu konsep galeri yang bisa diusung adalah vintage. Konsep zaman dulu ini bisa menggunakan pigura berwarna coklat, putih, maupun krem dengan di dalamnya memakai gambar bernuansa serupa. Hal ini terkesan lebih lembut untuk dipandang dan dapat menenangkan siapa pun yang melihat.
“Karya seni buatan tangan juga dapat dipajang di dinding. Misalnya, makrame, anyaman bambu, dan lainnya. Penempatan ini dapat digabung dengan aksen taman dalam rumah. Dinding dapat dibuat hijau layaknya rumput kemudian kerajinan makrame dibuat sebagai gantungan pot. Bukan hanya kerajinan tangan benda lain pun dapat dipajang di dinding,” tulis The Spurce.
The Spurce mencontohkan banyak rumah yang menghiasi dinding mereka dengan barang-barang unik khas zaman dulu seperti papan cuci, loyang kue vintage, dan lentera. Penempatan ini biasanya di sudut agar membuat sudut memiliki banyak dimensi dan gaya.
“Cara lain yang menyenangkan untuk memecah dinding galeri adalah dengan menaburkan berbagai benda dan hiasan di antara cetakan,” ungkap The Spurce.
tulis komentar anda