Digadang-gadang Gantikan Garuda Indonesia, Ini Profil Pelita Air Milik Pertamina
Senin, 25 Oktober 2021 - 12:52 WIB
JAKARTA - Pelita Air Service (PAS) maskapai penerbangan milik Pertamina dikabarkan akan menggantikan Garuda Indonesia . Kabar itupun diamini pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN selaku pengendali saham.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menandaskan bahwa Garuda Indonesia akan digantikan Pelita Air apabila Garuda berstatus pailit. Upaya kepailitan ditempuh jika negosiasi dan restrukturisasi utang Garuda senilai Rp70 triliun tidak menemukan jalan keluar.
"Kita tetap mengupayakan restrukturisasi Garuda sebagai upaya utama. Tapi Pelita Air kami jadikan cadangan," ujar Kartika kepada MNC Portal Indonesia, Senin (25/10/2021).
Dikutip di laman website resmi, Pelita Air Service merupakan perusahaan aviasi nasional yang memiliki basis udara (air base) di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma dan memiliki Bandar Udara Pondok Cabe (Tangerang Selatan).
Awalnya, Pertamina dan Permina, digabung menjadi PT Pertamina, kebutuhan untuk membentuk layanan udara khusus menjadi prioritas utama untuk mendukung kebutuhan perusahaan. Sebab, kebutuhan tercatat semakin meningkat terhadap eksplorasi, eksploitasi, serta transportasi migas hingga kargo.
Sejak tahun 1963, sebagai akibat dari kebutuhan operasional yang meningkat itu, departemen layanan udara didirikan Pertamina yang disebut Pertamina Air Service (PAS). 7 tahun kemudian (1970), Pertamina mendirikan PT Pelita Air Service (PAS). Pendirian itu sekaligus menutup pintu divisi on air Pertamina melalui pembentukan anak perusahaan otonom untuk menyediakan operasi penerbangan berkelanjutan.
"Mendefinisikan perusahaan sebagai maskapai penerbangan komersial, PAS diberi misi melakukan operasi penerbangan dalam arti luas di dunia, untuk melayani dan mengkoordinasikan operasi penerbangan secara ekonomis dalam industri minyak dan gas di Indonesia melalui penerbangan charter dan kegiatan terkait," tulis keterangan manajemen.
Kegiatan yang termasuk, layanan transmigrasi, pemadam kebakaran, pengungsi, palang nerah, tumpahan minyak, foto udara, hingga transportasi kargo.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menandaskan bahwa Garuda Indonesia akan digantikan Pelita Air apabila Garuda berstatus pailit. Upaya kepailitan ditempuh jika negosiasi dan restrukturisasi utang Garuda senilai Rp70 triliun tidak menemukan jalan keluar.
"Kita tetap mengupayakan restrukturisasi Garuda sebagai upaya utama. Tapi Pelita Air kami jadikan cadangan," ujar Kartika kepada MNC Portal Indonesia, Senin (25/10/2021).
Dikutip di laman website resmi, Pelita Air Service merupakan perusahaan aviasi nasional yang memiliki basis udara (air base) di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma dan memiliki Bandar Udara Pondok Cabe (Tangerang Selatan).
Awalnya, Pertamina dan Permina, digabung menjadi PT Pertamina, kebutuhan untuk membentuk layanan udara khusus menjadi prioritas utama untuk mendukung kebutuhan perusahaan. Sebab, kebutuhan tercatat semakin meningkat terhadap eksplorasi, eksploitasi, serta transportasi migas hingga kargo.
Sejak tahun 1963, sebagai akibat dari kebutuhan operasional yang meningkat itu, departemen layanan udara didirikan Pertamina yang disebut Pertamina Air Service (PAS). 7 tahun kemudian (1970), Pertamina mendirikan PT Pelita Air Service (PAS). Pendirian itu sekaligus menutup pintu divisi on air Pertamina melalui pembentukan anak perusahaan otonom untuk menyediakan operasi penerbangan berkelanjutan.
"Mendefinisikan perusahaan sebagai maskapai penerbangan komersial, PAS diberi misi melakukan operasi penerbangan dalam arti luas di dunia, untuk melayani dan mengkoordinasikan operasi penerbangan secara ekonomis dalam industri minyak dan gas di Indonesia melalui penerbangan charter dan kegiatan terkait," tulis keterangan manajemen.
Kegiatan yang termasuk, layanan transmigrasi, pemadam kebakaran, pengungsi, palang nerah, tumpahan minyak, foto udara, hingga transportasi kargo.
Lihat Juga :
tulis komentar anda