Wamen Angela Tanoesoedibjo Minta Pelaku Industri Pariwisata Perkuat Kolaborasi

Selasa, 26 Oktober 2021 - 20:31 WIB
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo menyatakan pemerintah merespons dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap pariwisata seiring perubahan paradima pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan dan, inklusif. Foto/dok resmi Kemenparekraf.
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo menyatakan kebangkitan industri pariwisata di Tanah Air akan terjadi jika pelaku usaha pariwisata bisa mempererat kolaborasi bisnis, beradaptasi dan berinovasi untuk menarik minat wisatawan.

“Saya yakin kebangkitan pariwisata Indonesia akan terjadi dengan kolaborasi, karena kita semua bisa melihat Covid-19 menjadi tantangan besar dunia, berbagai sektor terdampak termasuk sektor pariwisata,” kata Angela saat menjadi keynote speech WeWo webinar series Pemulihan Ekonomi Nasional bertajuk ‘Peluang Kebangkitan Pariwisata Nasional’ di Jakarta, Selasa (26/10/2021).



Setahap demi setahap, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membuka destinasi wisata di beberapa wilayah yang telah memenuhi syarat. Pembukaan ini mengedepankan protokol kesehatan yang terintegrasi agar sektor pariwisata kembali pulih sebagai ekosistem perekonomian yang berefek domino (multiplier effect) terhadap sektor bisnis lainnya.

Menurut Angela, pemerintah merespons dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap pariwisata seiring perubahan paradima pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan dan, inklusif.



“Pengembangan pariwisata domestik yang lebih resilien, kita melihat di tahun 2019 sebelum pandemi ini tercatat wisatawan domestik melakukan 282,93 juta perjalanan dengan total pengeluaran senilai Rp307,35 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan wisatawan mancenegara yang tercatat senilai Rp280 triliun dengan jumlah 16,11 juta turis asing,” kata Angela.

Data ini memandu pemerintah dan seluruh ekosistem pariwisata untuk mengimplementasikan strategi pengembangan pariwisata domestik. Untuk mencapai ini, Angela menyebutkan Kemenparekraf meningkatkan kualitas ekosistem pariwisata yang mencakup destinasi wisata, SDM, tata kelola serta manajemen, pengembangan wisata berbasis ekonomi kreatif, kearifan lokal, dan UMKM serta pengembangan ekosistem pariwisata digital.

“Seluruh pelaku pariwisata perlu melihat peluang digitalisasi, mulai penggunaan teknologi untuk efisisnesi, mempermudah akses dan peningkatan kualitas layanan kepada wisatawan,” ujar Angela.

Pemerintah menetapkan destinasi tujuan wisata lain yang akan dikembangkan agar setara dengan Bali, yang disebut dengan Super Prioritas, antara lain Danau Toba di Sumatera Utara.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More