Genjot Kredit 8% di 2022, Begini Strategi Bos BRI
Rabu, 27 Oktober 2021 - 15:33 WIB
JAKARTA - Direktur Utama BRI Sunarso optimistis pertumbuhan ekonomi tahun depan akan semakin membaik. Pertumbuhan kredit ditargetkan tumbuh 8% lebih tinggi dibandingkan tahun ini di kisaran 6-7%.
"Tahun depan saya katakan sekitar 8%. Artinya lebih optimis dibandingkan tahun ini," ujar Sunarso pada Press Conference Laporan Kinerja Keuangan BRI Triwulan III Tahun 2021 secara virtual, Rabu (27/10/2021).
Pihaknya menyampaikan strategi untk meningkatkan pertumbuhan kredit. Pertama, mendorong nasabah eksisting, terutama mereka di sektor UMKM untuk naik kelas.
Tidak hanya itu, Bank BRI juga terus berupaya untuk memperluas inklusi keuangan untuk menggaet segmen nasabah ultra mikro. Ia pun optimistis nasabah ultra mikro tumbuh pesat seiring keberadaan holding ultra mikro
antara BRI, Pegadaian, dan PNM.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi tahun depan akan lebih optimis karena masyarakat lebih siap menghadapi kebijakan pembatasan sosial. Menurut dia masyarakat mulai terbiasa dengan disiplin proktokol kesehatan dan lebih siap karena telah divaskinasi. "Masyarakat mulai terbiasa dengan pembatasan dan disiplin prokes sehingga dunia usaha akan lebih siap," kata dia.
"Tahun depan saya katakan sekitar 8%. Artinya lebih optimis dibandingkan tahun ini," ujar Sunarso pada Press Conference Laporan Kinerja Keuangan BRI Triwulan III Tahun 2021 secara virtual, Rabu (27/10/2021).
Pihaknya menyampaikan strategi untk meningkatkan pertumbuhan kredit. Pertama, mendorong nasabah eksisting, terutama mereka di sektor UMKM untuk naik kelas.
Tidak hanya itu, Bank BRI juga terus berupaya untuk memperluas inklusi keuangan untuk menggaet segmen nasabah ultra mikro. Ia pun optimistis nasabah ultra mikro tumbuh pesat seiring keberadaan holding ultra mikro
antara BRI, Pegadaian, dan PNM.
Baca Juga
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi tahun depan akan lebih optimis karena masyarakat lebih siap menghadapi kebijakan pembatasan sosial. Menurut dia masyarakat mulai terbiasa dengan disiplin proktokol kesehatan dan lebih siap karena telah divaskinasi. "Masyarakat mulai terbiasa dengan pembatasan dan disiplin prokes sehingga dunia usaha akan lebih siap," kata dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda