Energize Gardu Induk Andolo Jadi Kado Hari Listrik Nasional

Rabu, 27 Oktober 2021 - 19:13 WIB
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi melakukan energize atau pemberian tegangan pada Gardu Induk (GI) Andolo sebesar 30 MVA. Foto: Sindonews/Marhawanti Sehe
KONAWE - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi melakukan energize atau pemberian tegangan pada Gardu Induk (GI) Andolo sebesar 30 MVA. Hal itu sekaligus menjadi kado istimewa di Hari Listrik Nasional ke-76 yang jatuh pada tanggal 27 Oktober 2021.

Dengan energize tersebut, sistem kelistrikan di Kabupaten Konawe Selatan disebut akan semakin andal. Tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi listrik masyarakat, tapi juga bisa menarik investor sehingga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.



General Manager PT PLN (Persero) UIP Sulawesi, Defiar Anis mengungkapkan bertepatan dengan Hari Listrik Nasional ke-76, Unit Pelaksana Proyek (UPP) PLN Sulawesi Tenggara memberikan hadiah berupa pengoperasian GI Andolo.



Menurut Anis, beroperasinya GI Andolo membawa manfaat yang sangat besar, baik untuk pelanggan, PLN , hingga pemerintah. Karena bisa menekan penggunaan diesel untuk listrik yang biaya operasionalnya sangat mahal. Subsidi bahan bakar yang harus digelontorkan pemerintah juga berkurang.

Anis melanjutkan, di Konawe Selatan saat ini disuplai sebesar 20 KW dari Kota Kendari, tapi tegangannya sangat rendah utamanya pada malam hari. Karena jaraknya sangat jauh, yaitu 75 kilometer. Dengan beroperasinya GI Andolo, kebutuhan konsumsi listrik masyarakat akan terpenuhi. Dampak yang dirasakan secara langsung oleh masyarakat adalah kebutuhan listrik untuk peralatan elektronik mereka sudah sesuai.

"Intinya beroperasinya GI Andolo ini adalah untuk perbaikan pelayanan, pengurangan biaya operasional, serta meningkatkan keandalan. Kalau ada masyarakat yang ingin menambah daya juga tidak akan tertahan lagi, utamanya kegiatan yang produktif," ungkap Anis, sesaat sebelum energize dilakukan.

Tak hanya itu, beroperasinya GI Andolo juga disebut akan mampu menarik investor, utamanya pada industri smelter atau pabrik pengolahan nikel menyusul kebijakan pemerintah yang melarang ekspor bijih nikel.

"Sulawesi ini kaya kandungan nikel, aturan pemerintah terkait nikel yang mewajibkan smelter sehingga industri ini akan tumbuh. PLN hadir untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka, karena cadangan kita di Sulawesi bagian Selatan masih ada 500 MW yang harus kita jual," urai Anis.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More