Perubahan Facebook Jadi Meta: Gajah Bengkak Itu Sangat Lincah
Senin, 01 November 2021 - 07:19 WIB
JAKARTA - Mark Zuckerberg mengumumkan penggantian nama Facebook Inc. menjadi Meta . Founder Facebook itu menyampaikannya dalam Konferensi tahunan Facebook Connect 2021.
Pengamat bisnis Yuswohady mengatakan, ada pelajaran yang juga harus dikembangkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Menurutnya ada pelajaran tentang agility yang bisa dipetik untuk diterapkan di Indonesia.
"Seorang inovator sejati selalu melihat jauh ke depan dan tidak pernah peduli dengan legasi masa lalu. Zuckerberg tidak mau melihat ke belakang dan berpuas diri dengan capaian capaian masa lalu," ujar Yuswohady di Jakarta.
"Dia menghabiskan energinya untuk berinovasi dan mewujudkan terobosan-terobosan masa depan. Dia fokus berolah imajinasi untuk menemukan masa depan. Karena bagi Zuckerberg, 'invent the future is the the most effective survival strategy'," ungkapnya.
Menurutnya yang ajaib adalah Facebook memiliki ukuran gajah bengkak atau pemain raksasa yang sangat besar. Bayangkan, customernya 2,9 miliar, hampir 1/2 penduduk bumi, tidak tertandingi oleh pemain manapun.
Itu belum termasuk WhatsApp (2 miliar) dan Instagram (1,4 milar). "Tapi gajah bengkak satu ini agile abis, future-looking, dan piawai menari," katanya.
Dia melihat apa yang dilakukan Zuckerberg selalu mengikuti 3 langkah besar ini: invent, build, then dominate. Dia menemukan social media, membangun Facebook hingga menggurita, lalu mendominasi industrinya.
Dan dengan pengumuman kemarin, Zuckerberg akan mengulang mantra yang sama: menemukan metaverse, membangun Meta, lalu mendominasinya. Dengan ukuran gajah bengkak, Facebook masih punya nyali mendisrupsi dirinya untuk sebuah visi besar, metaverse, yang istilahnya aja baru kita dengar kemarin saat Zuckerberg mengumumkan," tambahnya.
Konsekuensinya Facebook mulai lagi dari titik nol untuk menggulirkan transformasi dari social media company menjadi metaverse company.
"Kalau kecil agile itu gampang dan sudah seharusnya begitu. Tapi kalau gajah bengkak agile, itu baru sulitnya minta ampun. Ini ibaratnya bunuh dirimu, sebelum kompetitor membunuhmu," tegasnya.
Pengamat bisnis Yuswohady mengatakan, ada pelajaran yang juga harus dikembangkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Menurutnya ada pelajaran tentang agility yang bisa dipetik untuk diterapkan di Indonesia.
"Seorang inovator sejati selalu melihat jauh ke depan dan tidak pernah peduli dengan legasi masa lalu. Zuckerberg tidak mau melihat ke belakang dan berpuas diri dengan capaian capaian masa lalu," ujar Yuswohady di Jakarta.
"Dia menghabiskan energinya untuk berinovasi dan mewujudkan terobosan-terobosan masa depan. Dia fokus berolah imajinasi untuk menemukan masa depan. Karena bagi Zuckerberg, 'invent the future is the the most effective survival strategy'," ungkapnya.
Menurutnya yang ajaib adalah Facebook memiliki ukuran gajah bengkak atau pemain raksasa yang sangat besar. Bayangkan, customernya 2,9 miliar, hampir 1/2 penduduk bumi, tidak tertandingi oleh pemain manapun.
Itu belum termasuk WhatsApp (2 miliar) dan Instagram (1,4 milar). "Tapi gajah bengkak satu ini agile abis, future-looking, dan piawai menari," katanya.
Dia melihat apa yang dilakukan Zuckerberg selalu mengikuti 3 langkah besar ini: invent, build, then dominate. Dia menemukan social media, membangun Facebook hingga menggurita, lalu mendominasi industrinya.
Dan dengan pengumuman kemarin, Zuckerberg akan mengulang mantra yang sama: menemukan metaverse, membangun Meta, lalu mendominasinya. Dengan ukuran gajah bengkak, Facebook masih punya nyali mendisrupsi dirinya untuk sebuah visi besar, metaverse, yang istilahnya aja baru kita dengar kemarin saat Zuckerberg mengumumkan," tambahnya.
Konsekuensinya Facebook mulai lagi dari titik nol untuk menggulirkan transformasi dari social media company menjadi metaverse company.
"Kalau kecil agile itu gampang dan sudah seharusnya begitu. Tapi kalau gajah bengkak agile, itu baru sulitnya minta ampun. Ini ibaratnya bunuh dirimu, sebelum kompetitor membunuhmu," tegasnya.
(akr)
tulis komentar anda