Perjuangan Si Kembar Hitam Manis: Dari Penjual Bola Golf Bekas hingga Punya Unicorn Rp17 Triliun

Senin, 01 November 2021 - 13:54 WIB
Seberkas sinar mulai menerangi bisnis mereka ketika seorang bankir tertarik dengan bisnis Kent Brahma bersaudara. Ketika ada satu investor percaya, maka pintu investor lainnya jadi lebih mudah dibuka.

"Investor pertama yang benar-benar percaya pada kami adalah seorang pria bernama Bernard Kantor, yang merupakan pendiri Bank Investec. Tidak ada yang benar-benar percaya pada Anda sampai satu orang yang percaya," tutur Oliver.

Yang menarik, dari perjuangan si kembar merintis bisnis insurtech adalah sikap diskriminatif yang dirasakan mereka atau kelompok lain yang terpinggirkan, justru menjadi ilham. Suatu ketika si kembar bercakap-cakap dengan seorang teman yang baru saja pindah ke Inggris dan terus menerima penawaran mahal untuk asuransi mobilnya.

Situasi itu membawa mereka ke pertanyaan besar, bagaimana cara menemukan asuransi dengan harga terjangkau? Kuncinya adalah penggunaan teknologi dan data yang lebih cerdas dan mampu mengkhususkan diri pada produk untuk pelanggan "berisiko", seperti kaum migran, kalangan muda, dan mereka yang memiliki penilaian kredit rendah.

Oliver mengatakan, ketika mereka menyusun perusahaan insurtech, berarti berinovasi atas produk dan layanan baru dalam sektor asuransi. Mereka ingin mengubah industri itu.

Sejatinya, selain kegigihan membangun usaha, si kembar ini juga memiliki bakat bisnis sejak kecil. Ketika berusia 12 mereka sudah menemukan cara untuk mendapatkan uang secara halal.

"Kami memiliki sedikit bakat kewirausahaan. Ketika berusia 12 tahun, kami menjual bola golf atau barang-barang lainnya yang diambil dari danau," kata Oliver.

Perihal kegigihan yang tak mudah putus asa ditempa oleh kegemaran dan kemampuan mereka bermain tenis. Mereka banyak bertanding tenis di berbagai tingkat elite yang membutuhkan ketekunan.

"Saya pikir ketekunan adalah keahlian yang dibutuhkan dalam bisnis. Tidak peduli jika Anda terjatuh, Anda harus bangkit dan mencoba lagi," kata Oliver.



Berkat kegigihan dan ketekunannya merintis bisnis, Marshmallow insurance tumbuh menjadi sebuah unicorn insurtech. Valuasi perusahaan ini diperkirakan mencapai USD1,2 miliar atau sekitar Rp17 triliun (kurs Rp14.200).

Setelah sukses, Oliver Kent-Braham memberi beberapa saran kepada siapa pun yang ingin mendirikan bisnis.

"Pertama, tidak ada yang percaya pada Anda. Orang tua Anda berkata, 'Ya Tuhan, jangan berhenti dari pekerjaan Anda!' Mereka tidak ingin Anda mengambil risiko itu. Jadi ambillah risiko dan beranilah mewujudkan ide dan strategi. Mulailah dari yang kecil, tetapi kejarlah masalah yang sangat besar," tutup Oliver.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More