PLN Pastikan Dukung Investasi Sektor Bisnis dan Industri
Rabu, 03 November 2021 - 17:54 WIB
PT PLN berkomitmen mendukung kebutuhan sektor industri dan investasi baru. Foto: Ilustrasi
MAKASSAR - PT PLN berkomitmen mendukung kebutuhan sektor industri dan investasi baru. Kerja sama dengan pelanggan tegangan tinggi sudah dilakukan demi mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Kerja sama tersebut dilakukan melalui penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dan nota kesepahaman alias Memorandum of Understanding (MoU) untuk membuktikan PLN bisa memenuhi kebituhan listrik dengan kualitas yang baik dan dapat diandalkan.
Total ada 13 PJBTL dan MoU yang ditandatangani pada kesempatan tersebut. Sementara total daya listrik yang akan disuplai oleh PLN kepada para pelanggan tegangan tinggi mencapai 2.270 Mega Volt Ampere (MVA).
Pasok listrik ini nantinya akan disalurkan kepada PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, PT Stargate Mineral Asia, PT Aquila Cobalt Nickel, PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), PT Wahana Lestari Investama, PT Sampoerna Kayu, dan PT Gebe Industry Nickel. Termasuk diantaranya produk Renewable Energy Certificate (REC) yang diserap oleh PT Sumitomo Indonesia.
Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia yang diwakili oleh Deputi Bidang Pengendalian Pengadaan Penanaman Modal BKPM Imam Soejoedi menegaskan, PLN sebagai perpanjangan tangan pemerintah harus memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh pelanggan.
"MoU ini merupakan sejarah bagi PLN, jual beli tenaga listrik yang terbesar hingga saat ini, 2.270 MVA," kata Imam saat memberikan sambutan pada acara Penandatanganan SPJBTL dan MoU Pelanggan Tegangan Tinggi di Kantor Pusat PLN, Jakarta, akhir pekan lalu.
Dia pun mengapresiasi PLN yang proaktif, menghadirkan listrik yang andal dengan harga kompetitif dan berkualitas. Terlebih mengingat PLN sebagai BUMN yang bergerak di sektor jasa penyediaan listrik membuktikan mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
"Ini kolaborasi yang sangat baik. Setiap investasi tentunya membutuhkan listrik dengan kualitas yang baik," katanya.
Kerja sama tersebut dilakukan melalui penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dan nota kesepahaman alias Memorandum of Understanding (MoU) untuk membuktikan PLN bisa memenuhi kebituhan listrik dengan kualitas yang baik dan dapat diandalkan.
Total ada 13 PJBTL dan MoU yang ditandatangani pada kesempatan tersebut. Sementara total daya listrik yang akan disuplai oleh PLN kepada para pelanggan tegangan tinggi mencapai 2.270 Mega Volt Ampere (MVA).
Pasok listrik ini nantinya akan disalurkan kepada PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, PT Stargate Mineral Asia, PT Aquila Cobalt Nickel, PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), PT Wahana Lestari Investama, PT Sampoerna Kayu, dan PT Gebe Industry Nickel. Termasuk diantaranya produk Renewable Energy Certificate (REC) yang diserap oleh PT Sumitomo Indonesia.
Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia yang diwakili oleh Deputi Bidang Pengendalian Pengadaan Penanaman Modal BKPM Imam Soejoedi menegaskan, PLN sebagai perpanjangan tangan pemerintah harus memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh pelanggan.
"MoU ini merupakan sejarah bagi PLN, jual beli tenaga listrik yang terbesar hingga saat ini, 2.270 MVA," kata Imam saat memberikan sambutan pada acara Penandatanganan SPJBTL dan MoU Pelanggan Tegangan Tinggi di Kantor Pusat PLN, Jakarta, akhir pekan lalu.
Dia pun mengapresiasi PLN yang proaktif, menghadirkan listrik yang andal dengan harga kompetitif dan berkualitas. Terlebih mengingat PLN sebagai BUMN yang bergerak di sektor jasa penyediaan listrik membuktikan mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
"Ini kolaborasi yang sangat baik. Setiap investasi tentunya membutuhkan listrik dengan kualitas yang baik," katanya.
tulis komentar anda