Sri Mulyani: Presidensi G20 Indonesia Beri Manfaat Nyata
Kamis, 11 November 2021 - 14:15 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan bahwa terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah G20 memberikan manfaat nyata terhadap perekonomian nasional.
Sri Mulyani mengatakan, penyelenggaraan kegiatan G20 di banyak kota di Indonesia diperkirakan bakal memberikan kontribusi untuk konsumsi domestik sebesar USD119,2 juta atau setara Rp1,7 triliun (asumsi kurs Rp14.300 per USD).
"Selain itu juga menghasilkan USDS533 juta atau setara Rp7,6 triliun bagi PDB Indonesia. Jadi ada implikasi nyata dari kegiatan tersebut," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (11/11/2021).
Lebih lanjut, Sri Mulyani membeberkan langkah yang dilakukan G20 saat dalam menangani krisis keuangan tahun 2008-2009 yaitu G20 menerapkan regulasi makro ekonomi, dan regulasi makroPrudensial.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan krisis keuangan global sumber krisisnya ada di sektor keuangan, khususnya perbankan.
"Jadi, G20 telah memantapkan dirinya sebagai tidak hanya sebagai forum yang sangat penting, tetapi G20 sebenarnya menciptakan banyak keputusan yang sangat penting, langkah itu dan juga mempengaruhi ekonomi global secara signifikan,” ujarnya.
Dia menambahkan, G20 juga memainkan peran yang sangat penting dalam memperkuat sistem regulasi Keuangan Internasional, termasuk koordinasi yang lebih baik antarnegara.
"Forum G20 memungkinkan para pemimpin dunia dapat bekerja sama untuk membahas terkait perekonomian, terutama dengan tujuan bersama untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi global, saling mendukung reformasi dalam sistem Keuangan global dan juga mengatasi masalah yang sangat kritis misalnya, dalam menghadapi Covid-19 dan tantangan perubahan iklim," paparnya.
Sri Mulyani mengatakan, penyelenggaraan kegiatan G20 di banyak kota di Indonesia diperkirakan bakal memberikan kontribusi untuk konsumsi domestik sebesar USD119,2 juta atau setara Rp1,7 triliun (asumsi kurs Rp14.300 per USD).
"Selain itu juga menghasilkan USDS533 juta atau setara Rp7,6 triliun bagi PDB Indonesia. Jadi ada implikasi nyata dari kegiatan tersebut," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (11/11/2021).
Lebih lanjut, Sri Mulyani membeberkan langkah yang dilakukan G20 saat dalam menangani krisis keuangan tahun 2008-2009 yaitu G20 menerapkan regulasi makro ekonomi, dan regulasi makroPrudensial.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan krisis keuangan global sumber krisisnya ada di sektor keuangan, khususnya perbankan.
"Jadi, G20 telah memantapkan dirinya sebagai tidak hanya sebagai forum yang sangat penting, tetapi G20 sebenarnya menciptakan banyak keputusan yang sangat penting, langkah itu dan juga mempengaruhi ekonomi global secara signifikan,” ujarnya.
Dia menambahkan, G20 juga memainkan peran yang sangat penting dalam memperkuat sistem regulasi Keuangan Internasional, termasuk koordinasi yang lebih baik antarnegara.
"Forum G20 memungkinkan para pemimpin dunia dapat bekerja sama untuk membahas terkait perekonomian, terutama dengan tujuan bersama untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi global, saling mendukung reformasi dalam sistem Keuangan global dan juga mengatasi masalah yang sangat kritis misalnya, dalam menghadapi Covid-19 dan tantangan perubahan iklim," paparnya.
(fai)
tulis komentar anda