Luhut Beberkan 5 Bidang Prioritas Investasi di JIF 2021

Jum'at, 12 November 2021 - 18:39 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Foto/Dok Kemenko Marves
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan lima bidang prioritas investasi di Indonesia dalam Jakarta Investment Forum (JIF) 2021.

Pertama, hilirisasi sumber daya mineral, untuk meningkatkan kompleksitas dan mengurangi ketergantungan pada harga mentah yang bergejolak. Kedua, pengembangan baterai lithium menggunakan bahan baku Indonesia yang kaya akan nikel dan cobalt, dua komponen yang paling esensial dalam baterai EV.

"Kami percaya bahwa Indonesia adalah pemain utama dalam kategori ini. Kami juga percaya bahwa pada tahun 2024, kami dapat memproduksi lithium baterai sendiri," ujarnya dalam JIF 2021, dikutip Jumat (12/11/2021).



Ketiga, transportasi untuk meningkatkan konektivitas untuk Nusantara. Keempat, energi terbarukan. Kelima, penurunan emisi karbon (GHG) melalui transportasi berbasis listrik, proyek REDD+, proyek lain yang terutama mengurangi emisi gas rumah kaca.



"Indonesia akan bekerja sama dengan Inggris untuk memproduksi prekursor baterai dan katoda. Sehingga, Inggris juga bisa mendapatkan material tersebut untuk memproduksi baterai lithium mereka sendiri. Pada tahun 2024, kami percaya bahwa kami dapat mencapai tahap daur ulang baterai," paparnya.



Luhut juga optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali pulih pada kuartal IV/2021 sekitar 5,5%, sedangkan pertumbuhan ekonomi jangka menengah diperkirakan meningkat dari 3,7% menjadi 4,5%.

"Tingkat inflasi yang rendah berada pada 1,66% yang dianggap masih stabil, nilai tukar berada pada angka yang juga stabil, dan cadangan devisa sebesar USD145,5 miliar dengan angka USD146 miliar terbesar. Kami percaya bahwa untuk sementara waktu, angka tersebut akan terus bertahan. Akan tetapi, dalam waktu dekat angka tersebut akan bertambah," tuturnya.
(ind)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More