Petani Bone Terus Menanam saat Pandemi Covid-19
Jum'at, 05 Juni 2020 - 16:52 WIB
BONE - Masa pandemi Covid-19 tidak membuat para petani di Desa Biru, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, takut untuk turun ke sawah. Para petani tetap bekerja menanam padi, namun tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19.
Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), semangat yang diperlihatkan para petani ini akan membantu memperkuat ketahanan pangan nasional. “Ketahanan pangan nasional adalah yang sangat penting dalam pandemi Covid-19. Untuk itu petani harus terus turun ke lapangan. Namuna mereka juga wajib memperhatikan protokol pencegahan Covid-19,” tutur Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengutarakan hal yang sama.“Menjaga kesehatan dari Covid-19 itu penting bagi petani. Agar, produktivitas tetap terjaga. Sebab, salah satu sektor yang sangat penting dalam kondisi ini adalah pertanian. Bahan pangan yang dihasilkan pertanian bisa membantu memperkuat imunitas badan. Dan imunitas inilah yang bisa melawan virus Covid-19,” katanya.
Di Desa Biru, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, percepatan tanam dilakukan di lahan yang akan menjadi lokasi Kegiatan SIMURP (Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project). Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa ketersediaan Pangan dimasa Pandemi Covid 19 tetap terjaga.
Desa Biru Kecamatan Kahu Kabupaten Bone memiliki luas lahan 834 hektare (Ha). Tempat ini memiliki 34 Kelompok Tani. 5 Poktan di antaranya adalah lokasi kegiatan SIMURP. Di musim Tanam April-September (MT 1) 2020 ini telah mencapai luas tanam 370 Ha Pada Minggu Pertama Juni 2020.
Dan salah satu kelompok tani yang melaksanakan kegiatan tanam adalah Kelompok Tani Batu – Batu yang memiliki Luas Tanam 40 Ha. Kelompok Tani ini mempunyai anggota sebanyak 29 orang menerapkan system tanam menggunakan ATABELA (Alat Tanam Benih Langsung). Poktan ini memanfaatkan Benih Padi Varietas Inpari 4 yang merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian. Masa panen diperkirakan pada bulan September dengan target provitas rata-rata 6,7 ton/ha.
Sejalan dengan tujuan Proyek SIMURP yaitu optimalisasi dan modernisasi layanan sistem irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan dengan memperhatikan kondisi iklim dan pendekatan Pola CSA (Climate Smart Agriculture).
Sampai saat ini, para penyuluh Kecamatan Kahu telah mensosialisasikan kepada petani bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan diharapkan bisa membuat petani mengantisipasi iklim. Sehingga dapat meningkatkan produksi dan provitas, mengurangi resiko gagal panen dan yang terkhusus pada peningkatan pendapatan petani.
Sementara Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, melalui Kepala UPT Balai Pelaksana penyuluhan Pertanian, Akifah Akhsa, terus memicu dan menggalakkan fungsi penyuluhan di Kabupaten Bone.
“Penerapan Teknologi, Ketersediaan Saprodi, Dukungan dan Pendampingan Penyuluh dimasa Pandemi covid 19 tetap dilaksanakan, namun tetap menjalankan protokol pencegahan Covid-19 terutama APD (alat Pelindung diri), penyuluh tetap semangat dan bekerja Ikhlas,” ujarnya.
Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), semangat yang diperlihatkan para petani ini akan membantu memperkuat ketahanan pangan nasional. “Ketahanan pangan nasional adalah yang sangat penting dalam pandemi Covid-19. Untuk itu petani harus terus turun ke lapangan. Namuna mereka juga wajib memperhatikan protokol pencegahan Covid-19,” tutur Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengutarakan hal yang sama.“Menjaga kesehatan dari Covid-19 itu penting bagi petani. Agar, produktivitas tetap terjaga. Sebab, salah satu sektor yang sangat penting dalam kondisi ini adalah pertanian. Bahan pangan yang dihasilkan pertanian bisa membantu memperkuat imunitas badan. Dan imunitas inilah yang bisa melawan virus Covid-19,” katanya.
Di Desa Biru, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, percepatan tanam dilakukan di lahan yang akan menjadi lokasi Kegiatan SIMURP (Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project). Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa ketersediaan Pangan dimasa Pandemi Covid 19 tetap terjaga.
Desa Biru Kecamatan Kahu Kabupaten Bone memiliki luas lahan 834 hektare (Ha). Tempat ini memiliki 34 Kelompok Tani. 5 Poktan di antaranya adalah lokasi kegiatan SIMURP. Di musim Tanam April-September (MT 1) 2020 ini telah mencapai luas tanam 370 Ha Pada Minggu Pertama Juni 2020.
Dan salah satu kelompok tani yang melaksanakan kegiatan tanam adalah Kelompok Tani Batu – Batu yang memiliki Luas Tanam 40 Ha. Kelompok Tani ini mempunyai anggota sebanyak 29 orang menerapkan system tanam menggunakan ATABELA (Alat Tanam Benih Langsung). Poktan ini memanfaatkan Benih Padi Varietas Inpari 4 yang merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian. Masa panen diperkirakan pada bulan September dengan target provitas rata-rata 6,7 ton/ha.
Sejalan dengan tujuan Proyek SIMURP yaitu optimalisasi dan modernisasi layanan sistem irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan dengan memperhatikan kondisi iklim dan pendekatan Pola CSA (Climate Smart Agriculture).
Sampai saat ini, para penyuluh Kecamatan Kahu telah mensosialisasikan kepada petani bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan diharapkan bisa membuat petani mengantisipasi iklim. Sehingga dapat meningkatkan produksi dan provitas, mengurangi resiko gagal panen dan yang terkhusus pada peningkatan pendapatan petani.
Sementara Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, melalui Kepala UPT Balai Pelaksana penyuluhan Pertanian, Akifah Akhsa, terus memicu dan menggalakkan fungsi penyuluhan di Kabupaten Bone.
“Penerapan Teknologi, Ketersediaan Saprodi, Dukungan dan Pendampingan Penyuluh dimasa Pandemi covid 19 tetap dilaksanakan, namun tetap menjalankan protokol pencegahan Covid-19 terutama APD (alat Pelindung diri), penyuluh tetap semangat dan bekerja Ikhlas,” ujarnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda