Balas Komentar Faisal Basri, Erick Thohir: Kereta Cepat Balik Modal 40 Tahun
Selasa, 16 November 2021 - 15:22 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Erick Thohir menerangkan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dipastikan bakal balik modal dalam kurun waktu 30-40 tahun mendatang. Pernyataan Erick Thohir ini sekaligus merespon komentar sinis yang dilontarkan Ekonom Senior Indef, Faisal Basri bahwa investasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung tak akan balik modal hingga kiamat nanti.
Menurut Erick, proyek infrastruktur seperti MRT, LRT, KCJB, ataupun jalan tol merupakan investasi yang membuahkan hasil dalam waktu jangka panjang.
"Proyek investasi ini yang memerlukan waktu yang sangat panjang. Apakah MRT, LTR, atau sebagian jalan tol, yang dimana akan dirasakan bukan sekarang, nanti 30-40 tahun lagi," ujar Erick Thohir di Jakarta, Selasa (16/11/2021).
Dia mencontohkan, proyek infrastruktur yang dilaksanakan Korea Selatan (Korsel) sejak tahun 1960 lalu. Negara tersebut berani menggelontorkan 50% dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk membiayai berbagai proyek, padahal Korsel termasuk negara miskin karena baru melewati perang saat itu.
Prespektif bisnis dari otoritas negara setempat bersifat jangka panjang. Artinya, pemerintah Korsel melihat buah dari investasi infrastruktur yang dilakukan waktu itu bersifat dalam waktu lama. Penglihatan itu terbukti, Korsel kini menjadi salah negara maju karena dukungan infrastrukturnya.
"Kalau tidak salah Korea itu menggunakan 50 persen APBN-nya di tahun 60, ketika Korea miskin setelah perang. Hari ini Korea membuktikan dengan pembangunan infrastruktur yang luar biasa dia menjadi negara maju," katanya.
Erick Thohir mencatat, paradigma bisnis di Korea Selatan sama dengan investasi yang dulakukan pemerintah saat ini. "Kita juga harus melihat perspektifnya sama, infrastruktur itu tentu konteksnya jangka panjang," kata dia.
Karena itu, Erick optimis KCJB menjadi proyek yang mendukung penguatan makro ekonomi Tanah Air. Dia juga memastikan pasca KCJB dirampungkan, proyek strategis itu akan di lanjutkan hingga ke Surabaya, Jawa Timur.
"Kereta cepat ini, saya sudah buat statement harus dilanjutkan sampai Surabaya, ada statement saya, Pak Presiden juga bicara hal yang sama, tapi masalahnya yang ini (Jakarta-Bandung) saja belum selesai, masa lanjut," paparnya.
Menurut Erick, proyek infrastruktur seperti MRT, LRT, KCJB, ataupun jalan tol merupakan investasi yang membuahkan hasil dalam waktu jangka panjang.
"Proyek investasi ini yang memerlukan waktu yang sangat panjang. Apakah MRT, LTR, atau sebagian jalan tol, yang dimana akan dirasakan bukan sekarang, nanti 30-40 tahun lagi," ujar Erick Thohir di Jakarta, Selasa (16/11/2021).
Dia mencontohkan, proyek infrastruktur yang dilaksanakan Korea Selatan (Korsel) sejak tahun 1960 lalu. Negara tersebut berani menggelontorkan 50% dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk membiayai berbagai proyek, padahal Korsel termasuk negara miskin karena baru melewati perang saat itu.
Prespektif bisnis dari otoritas negara setempat bersifat jangka panjang. Artinya, pemerintah Korsel melihat buah dari investasi infrastruktur yang dilakukan waktu itu bersifat dalam waktu lama. Penglihatan itu terbukti, Korsel kini menjadi salah negara maju karena dukungan infrastrukturnya.
"Kalau tidak salah Korea itu menggunakan 50 persen APBN-nya di tahun 60, ketika Korea miskin setelah perang. Hari ini Korea membuktikan dengan pembangunan infrastruktur yang luar biasa dia menjadi negara maju," katanya.
Erick Thohir mencatat, paradigma bisnis di Korea Selatan sama dengan investasi yang dulakukan pemerintah saat ini. "Kita juga harus melihat perspektifnya sama, infrastruktur itu tentu konteksnya jangka panjang," kata dia.
Karena itu, Erick optimis KCJB menjadi proyek yang mendukung penguatan makro ekonomi Tanah Air. Dia juga memastikan pasca KCJB dirampungkan, proyek strategis itu akan di lanjutkan hingga ke Surabaya, Jawa Timur.
"Kereta cepat ini, saya sudah buat statement harus dilanjutkan sampai Surabaya, ada statement saya, Pak Presiden juga bicara hal yang sama, tapi masalahnya yang ini (Jakarta-Bandung) saja belum selesai, masa lanjut," paparnya.
(akr)
tulis komentar anda