Akuisisi Pabrik Mobil Listrik Ditolak Ahok, Pengamat Duga Ada Tekanan Kuat
Minggu, 28 November 2021 - 17:56 WIB
Adib mempertanyakan bagaimanapun apabila Pertamina Power Indonesia (PPI) bisa mengakusisi perusahaan mobil StreetScooter yang sudah berjalan memproduksi dan memasarkan mobil listrik, maka ke depannya bangsa kita bisa lebih cepat masuk dalam Industri kendaraan listrik yang sangat berpotensial.
"Pertamina Power Indonesia juga bisa menaruh langsung putra putri indonesia dalam pabrik tersebut sehingga transfer technology atas Industri kendaraan listrik bisa lebih cepat dan akurat dalam penetrasinya," tegasnya.
Diketahui, Pernyaatan Basuki Tjahaja Purnama di kanal Youtube “Panggil Saya BTP” berjudul “Pejabat Tidak Boleh Takut untuk Mengeksekusi” yang dirilis hari Jumat lalu (19/11/2021) menuai kontroversi di tengah masyarakat mengenai road map mobil listrik (electric Vehicleatau eV) yang sedang dikerjakan dan dikembangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurut Ahok, rencana yang pernah dipaparkan Pertamina Power Indonesia (PPI) agar Indonesian Batery Corporation (IBC) mengakuisisi perusahaan mobil StreetScooter milik Deutsche Post DHL Group, Jerman, tidak didasarkan pada valuasi yang jelas.
“Kami rasa alasan bahwa valuasi tidak jelas itu meremehkan kapabilitas tim Pertamina dan IBC dalam melakukan analisa investasi. Tentunya selain tim internal, ada konsultan-konsuktan yang membantu juga. Kelihatannya justru semasa Ahok sebagai komut, kondisi Pertamina lamban berkembang, dan hal ini sudah menjadi perhatian bapak Presiden," kata Adib.
"Hal-hal yang dilakukan Ahok makin jelas menjurus ke permainin politik karena selain kritik terhadap strategi nasional mobil listrik yang dicanangkan Presiden, dia juga melemparkan tuduhan-tudahan lain ke BPK dan BUMN-BUMN lain bahwa mereka semua ‘bermain’ bersama," tutup Adib.
"Pertamina Power Indonesia juga bisa menaruh langsung putra putri indonesia dalam pabrik tersebut sehingga transfer technology atas Industri kendaraan listrik bisa lebih cepat dan akurat dalam penetrasinya," tegasnya.
Diketahui, Pernyaatan Basuki Tjahaja Purnama di kanal Youtube “Panggil Saya BTP” berjudul “Pejabat Tidak Boleh Takut untuk Mengeksekusi” yang dirilis hari Jumat lalu (19/11/2021) menuai kontroversi di tengah masyarakat mengenai road map mobil listrik (electric Vehicleatau eV) yang sedang dikerjakan dan dikembangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurut Ahok, rencana yang pernah dipaparkan Pertamina Power Indonesia (PPI) agar Indonesian Batery Corporation (IBC) mengakuisisi perusahaan mobil StreetScooter milik Deutsche Post DHL Group, Jerman, tidak didasarkan pada valuasi yang jelas.
“Kami rasa alasan bahwa valuasi tidak jelas itu meremehkan kapabilitas tim Pertamina dan IBC dalam melakukan analisa investasi. Tentunya selain tim internal, ada konsultan-konsuktan yang membantu juga. Kelihatannya justru semasa Ahok sebagai komut, kondisi Pertamina lamban berkembang, dan hal ini sudah menjadi perhatian bapak Presiden," kata Adib.
Baca Juga
"Hal-hal yang dilakukan Ahok makin jelas menjurus ke permainin politik karena selain kritik terhadap strategi nasional mobil listrik yang dicanangkan Presiden, dia juga melemparkan tuduhan-tudahan lain ke BPK dan BUMN-BUMN lain bahwa mereka semua ‘bermain’ bersama," tutup Adib.
(uka)
tulis komentar anda