Demi Destinasi Prioritas, Kemenparekraf Gelontorkan Rp351,6 Miliar
Rabu, 01 Desember 2021 - 20:19 WIB
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf ) mendukung misi pemerintah untuk mengembangkan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) dengan menggelontorkan anggaran Rp351,6 miliar. Jumlah itu meningkat 74,3% jika dibandingkan anggaran 2021 yang sebesar Rp201,7 miliar.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, anggaran akan difokuskan untuk pengembangan lima destinasi prioritas, pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat, pengembangan industri dan investasi, serta pengembangan promosi.
Selain itu anggaran juga disalurkan untuk pengembangan produk development dan event serta pengembangan ekonomi kreatif.
"Pengembangan ekonomi kreatifnya melalui beberapa program, seperti beli kreatif lokal. Kemarin kita melakukan beli kreatif danau Toba bisa mengangkat sampai tiga kali lipat dari penjualan produk-produk ekonomi kreatif," ujar Sandiaga dalam Rakornas Percepatan Pengembangan 5 DPSP, Rabu (1/12/2021).
Meski demikian Menparekraf menambahkan terkait pengembangan ekonomi kreatif terkadang data yang disurvei tidak sama dengan yang terjadi di lapangan.
"Kadang-kadang bersinggungan langsung dengan apa yang dibutuhkan pasar, misalnya di data yang kami dapat, ternyata bukan produk ekonomi kreatif, kulinernya yang dicari, seperti bakso dan ayam geprek. Jadi itu kami kembangkan, produk-produk ekonomi kreatif," sambung Sandiaga.
Hal tersebut akan dilakukan dengan membantu para pelaku ekonomi kreatif dari segi promosi, produksi, dan tidak lupa juga dari segi kualitas produk itu sendiri.
"Demikian juga dengan event-event yang ada di daerah," pungkas Sandiaga.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, anggaran akan difokuskan untuk pengembangan lima destinasi prioritas, pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat, pengembangan industri dan investasi, serta pengembangan promosi.
Selain itu anggaran juga disalurkan untuk pengembangan produk development dan event serta pengembangan ekonomi kreatif.
"Pengembangan ekonomi kreatifnya melalui beberapa program, seperti beli kreatif lokal. Kemarin kita melakukan beli kreatif danau Toba bisa mengangkat sampai tiga kali lipat dari penjualan produk-produk ekonomi kreatif," ujar Sandiaga dalam Rakornas Percepatan Pengembangan 5 DPSP, Rabu (1/12/2021).
Meski demikian Menparekraf menambahkan terkait pengembangan ekonomi kreatif terkadang data yang disurvei tidak sama dengan yang terjadi di lapangan.
"Kadang-kadang bersinggungan langsung dengan apa yang dibutuhkan pasar, misalnya di data yang kami dapat, ternyata bukan produk ekonomi kreatif, kulinernya yang dicari, seperti bakso dan ayam geprek. Jadi itu kami kembangkan, produk-produk ekonomi kreatif," sambung Sandiaga.
Hal tersebut akan dilakukan dengan membantu para pelaku ekonomi kreatif dari segi promosi, produksi, dan tidak lupa juga dari segi kualitas produk itu sendiri.
"Demikian juga dengan event-event yang ada di daerah," pungkas Sandiaga.
(uka)
tulis komentar anda