Perry Warjiyo: Rupiah Menguat Sesuai Fundamental
Rabu, 22 April 2020 - 20:42 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terus menguat terhadap dolar Amerika Serikat. Dalam penutupan di pasar spot, Rabu (22/4/2020), kurs rupiah perkasa 17 poin atau 0,11% ke level Rp15.450 per USD dibandingkan posisi Selasa kemarin di Rp15.467 per USD.
Bank Indonesia (BI) meyakini penguatan nilai tukar rupiah ini sesuai dengan fundamental.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan rupiah mulai bergerak stabil dan menguat mengarah ke level Rp15.000 per USD, seperti target akhir tahun 2020, meski harga minyak dunia jatuh karena. Penguatan rupiah, kata Perry, karena fundamental ekonomi Indonesia yang kuat.
"Kami optimis secara tren, secara fundamental, nilai tukar rupiah akan menguat. Saat ini masih undervalue. Tapi dengan berbagai indikator, kami yakin rupiah akan bergerak menguat,” kata Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Menurut Perry, pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi faktor fundamental dan teknis. Adapun secara fundamental, lanjut dia, nilai tukar rupiah saat ini termasuk undervalue yang ditunjukkan dengan tingkat inflasi rendah.
"Kita melihat dengan inflasi yang rendah di bawah 3% dan dengan CAD yang rendah, di bawah 1,5% dan faktor-faktor yang lain secara fundamental, nilai tukar rupiah kita itu undervalued. Mestinya bisa menguat," katanya.
Dia menegaskan nilai rupiah bisa menyentuh Rp15.000 per USD. Meskipun, kata Perry, masih akan ada faktor dari pandemi virus corona.
"Sehingga pada akhir tahun mengarah ke Rp15.000, itu pun Rp15.000 masih ada faktor-faktor risiko yang mungkin belum semuanya hilang karena Covid-19, khususnya berkaitan dengan ekonominya," pungkasnya.
Bank Indonesia (BI) meyakini penguatan nilai tukar rupiah ini sesuai dengan fundamental.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan rupiah mulai bergerak stabil dan menguat mengarah ke level Rp15.000 per USD, seperti target akhir tahun 2020, meski harga minyak dunia jatuh karena. Penguatan rupiah, kata Perry, karena fundamental ekonomi Indonesia yang kuat.
"Kami optimis secara tren, secara fundamental, nilai tukar rupiah akan menguat. Saat ini masih undervalue. Tapi dengan berbagai indikator, kami yakin rupiah akan bergerak menguat,” kata Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Menurut Perry, pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi faktor fundamental dan teknis. Adapun secara fundamental, lanjut dia, nilai tukar rupiah saat ini termasuk undervalue yang ditunjukkan dengan tingkat inflasi rendah.
"Kita melihat dengan inflasi yang rendah di bawah 3% dan dengan CAD yang rendah, di bawah 1,5% dan faktor-faktor yang lain secara fundamental, nilai tukar rupiah kita itu undervalued. Mestinya bisa menguat," katanya.
Dia menegaskan nilai rupiah bisa menyentuh Rp15.000 per USD. Meskipun, kata Perry, masih akan ada faktor dari pandemi virus corona.
"Sehingga pada akhir tahun mengarah ke Rp15.000, itu pun Rp15.000 masih ada faktor-faktor risiko yang mungkin belum semuanya hilang karena Covid-19, khususnya berkaitan dengan ekonominya," pungkasnya.
(bon)
tulis komentar anda