Caplok Perusahaan Mobil Listrik Jerman, Bahlil Jamin Tak Rugikan Negara

Kamis, 02 Desember 2021 - 09:17 WIB
Pemerintah tengah mengkaji untuk mengakuisisi Street Scooter, sebuah perusahaan mobil milik Deutsche Post DHL Group, Jerman. Menteri Investasi, Bahlil pastikan tak rugikan negara. Foto/Dok
JAKARTA - Pemerintah tengah mengkaji untuk meng akuisisi Street Scooter, sebuah perusahaan mobil listrik milik Deutsche Post DHL Group, Jerman. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia , menyatakan, rencana akuisisi ini bukan sekedar omongan belaka.

Rencana ini telah melalui proses kajian mendalam oleh pemerintah, sehingga dipastikan tidak akan merugikan negara.

Adapun, aksi korporasi tersebut akan dilaksanakan melalui Indonesian Batery Corporation (IBC). “Kita melakukannya lewat kajian, lewat rapat, bukan omongan-omongan di pinggir jalan,” kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Jakarta, Kamis (2/12/2021).





Bahlil juga menyinggung apabila ada oknum yang menghambat pengembangan mobil listrik sebaiknya mundur. Ia menjelaskan, langkah akuisisi perusahaan mobil listrik asal Jerman sudah lebih baik daripada membuat pabrik asli dalam negeri.

“Bangun sendiri atau akuisisi yang sudah punya. Kalau bangun sendiri saya melihatnya itu masih butuh waktu. Maka opsinya adalah akuisisi. Akuisisi sesuatu yang tidak diharamkan selama business to business-nya masuk dan transparan,” katanya.



Sebelumnya Bahlil Lahadalia mengungkap bahwa ada oknum yang mencoba menghambat pengembangan mobil listrik di Indonesia. Sejumlah oknum itu di antaranya pejabat, BUMN hingga pengusaha.

"Kepada pengusaha, pejabat atau oknum di BUMN yang tidak setuju dengan transformasi ekonomi ini saya harap untuk mundur," ujar Bahlil.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More