Terpangkas 25%, Harga Batubara Acuan Desember Jadi USD159,79 per Ton
Rabu, 08 Desember 2021 - 18:44 WIB
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) menetapkan Harga Batubara Acuan ( HBA ) untuk bulan Desember 2021 sebesar USD159,79 per ton. Harga tersebut turun USD55,22 dibandingkan HBA November yang sebesar USD215,01 per ton.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan, penurunan HBA ini dipengaruhi oleh intervensi kebijakan pemerintah China dalam menjaga kebutuhan batubara domestiknya.
"Pemerintah China telah meningkatkan produksi batubara dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang berdampak pada meningkatnya stok batubara domestik serta kebijakan pengaturan harga batubara oleh pemerintah setempat," ujarnya, Rabu (8/12/2021).
Penurunan HBA pada Desember merupakan kali pertama setelah hampir sepanjang tahun harga batubara merangkak naik. Dibuka pada level USD75,84 per ton di Januari, HBA mengalami kenaikan pada bulan Februari USD87,79 per ton, dan sempat turun di Maret USD84,47 per ton.
Selanjutnya harga batubara terus mengalami kenaikan secara beruntun hingga bulan November 2021 pada angka USD215,01 per ton. Secara terinci, harga batubara April di angka USD86,68, Mei (USD89,74/ton), Juni (USD100,33/ton), Juli (USD115,35/ton), Agustus (USD130,99/ton), September (USD150,03/ton), dan Oktober (USD161,63/ton).
Sebagai informasi, HBA merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.
Pergerakan HBA dipengaruhi dua faktor turunan yaitu supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal. Sementara untuk faktor demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.
HBA bulan Desember ini akan dipergunakan pada penentuan harga batubara pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel) selama satu bulan ke depan.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan, penurunan HBA ini dipengaruhi oleh intervensi kebijakan pemerintah China dalam menjaga kebutuhan batubara domestiknya.
"Pemerintah China telah meningkatkan produksi batubara dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang berdampak pada meningkatnya stok batubara domestik serta kebijakan pengaturan harga batubara oleh pemerintah setempat," ujarnya, Rabu (8/12/2021).
Penurunan HBA pada Desember merupakan kali pertama setelah hampir sepanjang tahun harga batubara merangkak naik. Dibuka pada level USD75,84 per ton di Januari, HBA mengalami kenaikan pada bulan Februari USD87,79 per ton, dan sempat turun di Maret USD84,47 per ton.
Selanjutnya harga batubara terus mengalami kenaikan secara beruntun hingga bulan November 2021 pada angka USD215,01 per ton. Secara terinci, harga batubara April di angka USD86,68, Mei (USD89,74/ton), Juni (USD100,33/ton), Juli (USD115,35/ton), Agustus (USD130,99/ton), September (USD150,03/ton), dan Oktober (USD161,63/ton).
Sebagai informasi, HBA merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.
Pergerakan HBA dipengaruhi dua faktor turunan yaitu supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal. Sementara untuk faktor demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.
HBA bulan Desember ini akan dipergunakan pada penentuan harga batubara pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel) selama satu bulan ke depan.
(fai)
tulis komentar anda