Apindo Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5% di 2022
Kamis, 09 Desember 2021 - 14:23 WIB
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 4-5% secara tahunan (year on year/yoy). Optimisme ini didasarkan pada pemulihan ekonomi yang konsisten berjalan pada tahun ini.
"Untuk tahun 2022 Apindo memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan akan berada di kisaran 4-5% (yoy) dengan inflasi di bawah 3% dan nilai tukar rupiah di kisaran Rp14.500-15.000 per dolar AS," ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani dalam konferensi pers, Kamis (9/12/2021).
Menurut Hariyadi, lebarnya proyeksi rentang pertumbuhan tersebut didasarkan pada 3 hal utama. Pertama, pemulihan ekonomi yang mulai membaik secara bertahap dan cukup konsisten di tahun 2021, diantaranya sebagai hasil dari sejumlah program perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Kedua, vaksinasi masyarakat yang berlangsung cukup baik meskipun masih tertinggal di luar Jawa-Bali serta mulai tumbuhnya kedisiplinan perilaku kesehatan masyarakat di satu sisi dan terus bermunculannya varian baru Covid-19 yang mengkhawatirkan di sisi lain.
"Ketiga, diterbitkannya UU 11/2020 tentang Cipta Kerja dan sebagian besar peraturan implementasi turunannya, meskipun dengan catatan khusus terkait putusan inkonstitusional bersyarat oleh Mahkamah Konstitusi terhadap UU tersebut," bebernya.
Sementara untuk tahun 2021, Apindo memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 3-3,75% secara tahunan. "Hal tersebut berdasarkan pertumbuhan di kuartal I, II dan III yang masih belum stabil sehingga belum memberikan pattern yang dapat diprediksi dengan tepat di kuartal IV," tuturnya.
"Untuk tahun 2022 Apindo memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan akan berada di kisaran 4-5% (yoy) dengan inflasi di bawah 3% dan nilai tukar rupiah di kisaran Rp14.500-15.000 per dolar AS," ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani dalam konferensi pers, Kamis (9/12/2021).
Menurut Hariyadi, lebarnya proyeksi rentang pertumbuhan tersebut didasarkan pada 3 hal utama. Pertama, pemulihan ekonomi yang mulai membaik secara bertahap dan cukup konsisten di tahun 2021, diantaranya sebagai hasil dari sejumlah program perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Kedua, vaksinasi masyarakat yang berlangsung cukup baik meskipun masih tertinggal di luar Jawa-Bali serta mulai tumbuhnya kedisiplinan perilaku kesehatan masyarakat di satu sisi dan terus bermunculannya varian baru Covid-19 yang mengkhawatirkan di sisi lain.
"Ketiga, diterbitkannya UU 11/2020 tentang Cipta Kerja dan sebagian besar peraturan implementasi turunannya, meskipun dengan catatan khusus terkait putusan inkonstitusional bersyarat oleh Mahkamah Konstitusi terhadap UU tersebut," bebernya.
Sementara untuk tahun 2021, Apindo memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 3-3,75% secara tahunan. "Hal tersebut berdasarkan pertumbuhan di kuartal I, II dan III yang masih belum stabil sehingga belum memberikan pattern yang dapat diprediksi dengan tepat di kuartal IV," tuturnya.
(ind)
tulis komentar anda