PPKM Level 3 Tak Diterapkan, Ekonomi Bisa Tumbuh di Atas 4 Persen

Rabu, 08 Desember 2021 - 10:13 WIB
loading...
PPKM Level 3 Tak Diterapkan,...
Pertumbuhan ekonomi akan terdorong oleh mobilitas warga saat Nataru. Foto/ArifJulianto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Keputusan pemerintah yang tidak menerapkan PPKM Level 3 secara serentak di semua wilayah pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) diprediksi mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.



Ekonom Bhima Yudhistira menilai masyarakat bisa lebih percaya diri untuk berbelanja di akhir tahun. Belanja masyarakat itu tentu saja akan menopang pertumbuhan.

“Pembatalan rencana PPKM Level 3 tentu berita yang cukup positif bagi pelaku usaha. Sektor yang berkaitan dengan ritel, perdagangan grosir, transportasi, dan pendukung pariwisata diperkirakan bisa membukukan omzet lebih baik dari tahun 2020 lalu,” kata Bhima Yudhistira saat dihubungi MNC PORTAL, Rabu (8/12/2021).

Menurut Bhima, akibat perubahan kebijakan pembatasan sosial itu, pertumbuhan ekonomi di kuartal IV diperkirakan bisa tembus di atas 4%. Angka itu naik jika dibandingkan dengan prediksi semula yang menyebutkan di bawah 3%.



Meski demikian, Bhima mengingatkan agar para pelaku usaha tidak lengah, di tengah ancaman varian Omicron. Penerapan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi harus tetap dilakukan.

“Kalau lengah, maka risiko lonjakan kasus pasca libur Nataru bisa blunder ke pemulihan ekonomi. Jika terjadi kenaikan kasus, maka ekonomi berisiko kembali melemah seperti pada kuartal I 2022,” urainya.

Untuk terus mendorong ekonomi, Bhima juga berharap pemerintah terus menggenjot belanja publik dan dapat melanjutkan subsidi upah serta bantuan usaha produktif bagi UMKM. Setidaknya sampai pemulihan ekonomi berjalan solid di akhir 2021.



“Ketika mobilitas masyarakat masih terganggu, optimalkan belanja masyarakat via platform digital. Bisa diberikan bantuan juga berupa subsidi. Geser sisa anggaran APBN, khususnya PEN yang belum terserap untuk subsidi. Khusus pelaku usaha di sektor pariwisata, berbentuk subsidi listrik, dan subsidi tunai dengan nominal yang lebih besar dari Bantuan Pemerintah bagi Usaha Pariwisata,” pungkasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gara-gara Tarif, Pertumbuhan...
Gara-gara Tarif, Pertumbuhan Ekonomi Tetangga Indonesia Ini Bisa 0%
Danone dan PBNU Kolaborasi...
Danone dan PBNU Kolaborasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
Prabowo: Fundamental...
Prabowo: Fundamental Ekonomi Kita Kuat, Harga-harga Sembako Terkendali
Sampoerna Dorong Pertumbuhan...
Sampoerna Dorong Pertumbuhan UMKM Capai Target Ekonomi 8%
BI Proyeksikan Ekonomi...
BI Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 4,7% hingga 5,5% di 2025
Makin Suram, OECD Pangkas...
Makin Suram, OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi 4,9% di 2025
Rosan Roeslani: Danantara...
Rosan Roeslani: Danantara Kunci Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
Menko Airlangga dan...
Menko Airlangga dan Luhut Samakan Jurus demi Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Ini Hasilnya
Sampoerna Perkuat Kolaborasi...
Sampoerna Perkuat Kolaborasi Global Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Rekomendasi
Proses Canggih Pembuatan...
Proses Canggih Pembuatan Mobil dan Baterai GAC Aion di Guangzhou
Praktisi Hukum: Surat...
Praktisi Hukum: Surat Edaran Gubernur Tak Bisa Dijadikan Acuan Hukum
Prabowo Berduka atas...
Prabowo Berduka atas Wafatnya Paus Fransiskus: Pesanmu Jaga Bhinneka Tunggal Ika Membekas di Hati
Berita Terkini
Hari Konsumen Nasional...
Hari Konsumen Nasional 2025, Perjalanan Keluarga Menemukan Makna
1 jam yang lalu
Jualan Gold Card Rp83...
Jualan Gold Card Rp83 Miliar untuk Jadi Warga AS, Trump Pede Lunasi Utang USD36 Triliun
1 jam yang lalu
Canggih, Perusahaan...
Canggih, Perusahaan Ekspedisi Ini Hadirkan CEO Virtual di Indonesia
3 jam yang lalu
Bidik Pasar Singapura,...
Bidik Pasar Singapura, KIN dan Morinaga Kolaborasi Hadirkan Inovasi Susu Premium
3 jam yang lalu
Indonesia dan USTR Intensif...
Indonesia dan USTR Intensif Bahas Negosiasi Tarif dalam 60 Hari ke Depan
3 jam yang lalu
Wamen PKP Fahri Hamzah...
Wamen PKP Fahri Hamzah Blak-blakan Backlog Perumahan di Indonesia Membengkak Jadi 15 Juta
4 jam yang lalu
Infografis
Tak Bisa Ditepis Barat,...
Tak Bisa Ditepis Barat, Ini Bukti Kejahatan Perang Israel di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved