Banyak Sinyal Positif, Ekonomi RI Siap Lepas Landas ke Kenormalan Baru
Jum'at, 10 Desember 2021 - 22:16 WIB
JAKARTA - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) yang menaungi entitas BPR-BPRS optimistis ekonomi dan bisnis pada tahun 2022 akan membaik. Meski pandemi belum usai, sejumlah sinyal positif menguatkan optimisme tersebut.
Dalam Seminar Nasional Virtual Perbarindo tentang Outlook 2022 bertajuk “Peluang dan Tantangan BPR-BPRS di Tengah Dinamika Bisnis dan Pandemi Covid-19” pada Kamis (9/12/2021), ekonom senior Ryan Kiryanto menyatakan sebentar lagi Indonesia akan lepas landas (take off) menuju era kenormalan baru. Apa yang terjadi di global, akan berimplikasi pada ekonomi dan industri keuangan Indonesia dan tentunnya ke industri BPR-BPRS.
Meskipun dunia belum selesai menghadapi Covid-19, menurut Ryan terdapat sejumlah sinyal positif yang membawa optimisme pemulihan ekonomi pada tahun mendatang.
Kabar baik pertama yaitu Purchasing Managers Index (PMI) hampir di seluruh negara berada di atas 50. Jika di atas 50 berarti masuk zona ekspansi. Purchasing Managers Index merupakan alat ukur untuk mendeteksi ekonomi suatu negara.
“Posisi Indonesia per Oktober di angka 57. Artinya pada kwartal keempat perekonomian Indonesia sedang bergairah dan ini pararel dengan angka kasus Covid-19 harian yang menurun jauh,” ujarnya, dikutip Jumat (10/12/2021).
Ryan melihat ekonomi Indonesia saat ini sudah menggeliat. Indikasinya bisa dilihat dari kondisi Jakarta saat ini yang sudah mengalami kepadatan lalu lintas. Indonesia juga katanya mendapatkan apresiasi sebagai 5 negara terbaik dalam menangani kasus Covid-19 dan saat ini mencapai tahap herd immunity.
“Desain kebijakan yang didesain pemerintah dibuat sedemikan rupa, dirancang serius berbasis data sehingga pencapaiannya luar biasa. Saat ini kita berada di level recovery. Kuartal III/2021 tumbuh 3,51%, tetapi basisnya sudah lebih baik. Kita akan mencapai kekebalam komunal tanpa menunggu semester tahun depan,” paparnya.
Sementara di sektor perbankan, likuiditi menghijau yang berarti semuanya membukukan profit. Risiko kredit juga sudah bisa dikelola serta likuiditas sangat memadai.
Dalam Seminar Nasional Virtual Perbarindo tentang Outlook 2022 bertajuk “Peluang dan Tantangan BPR-BPRS di Tengah Dinamika Bisnis dan Pandemi Covid-19” pada Kamis (9/12/2021), ekonom senior Ryan Kiryanto menyatakan sebentar lagi Indonesia akan lepas landas (take off) menuju era kenormalan baru. Apa yang terjadi di global, akan berimplikasi pada ekonomi dan industri keuangan Indonesia dan tentunnya ke industri BPR-BPRS.
Meskipun dunia belum selesai menghadapi Covid-19, menurut Ryan terdapat sejumlah sinyal positif yang membawa optimisme pemulihan ekonomi pada tahun mendatang.
Kabar baik pertama yaitu Purchasing Managers Index (PMI) hampir di seluruh negara berada di atas 50. Jika di atas 50 berarti masuk zona ekspansi. Purchasing Managers Index merupakan alat ukur untuk mendeteksi ekonomi suatu negara.
“Posisi Indonesia per Oktober di angka 57. Artinya pada kwartal keempat perekonomian Indonesia sedang bergairah dan ini pararel dengan angka kasus Covid-19 harian yang menurun jauh,” ujarnya, dikutip Jumat (10/12/2021).
Baca Juga
Ryan melihat ekonomi Indonesia saat ini sudah menggeliat. Indikasinya bisa dilihat dari kondisi Jakarta saat ini yang sudah mengalami kepadatan lalu lintas. Indonesia juga katanya mendapatkan apresiasi sebagai 5 negara terbaik dalam menangani kasus Covid-19 dan saat ini mencapai tahap herd immunity.
“Desain kebijakan yang didesain pemerintah dibuat sedemikan rupa, dirancang serius berbasis data sehingga pencapaiannya luar biasa. Saat ini kita berada di level recovery. Kuartal III/2021 tumbuh 3,51%, tetapi basisnya sudah lebih baik. Kita akan mencapai kekebalam komunal tanpa menunggu semester tahun depan,” paparnya.
Sementara di sektor perbankan, likuiditi menghijau yang berarti semuanya membukukan profit. Risiko kredit juga sudah bisa dikelola serta likuiditas sangat memadai.
Lihat Juga :
tulis komentar anda