Sejak Pandemi, Garuda Indonesia Pangkas 2.400 Karyawan

Senin, 20 Desember 2021 - 13:26 WIB
Garuda Indonesia memberhentikan 30,56 persen dari total 7.861 karyawan. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Karyawan PT Garuda Indonesia Tbk , yang diberhentikan mencapai 30,56 persen dari total 7.861 karyawan. Persentase tersebut terjadi sejak Januari 2020 hingga November 2021.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyebut, saat ini jumlah karyawan emiten dengan kode saham GIAA itu hanya tersisah 5.400 saja. Artinya, ada pemangkasan 2.400 karyawan.

Manajemen juga melakukan pemangkasan jumlah pilot secara signifikan. Irfan sendiri enggan membeberkan berapa jumlah pilot yang dipangkas. Hingga saat ini, hanya ada 200 pilot yang dipekerjakan secara bergilir.





Kebijakan operasional pilot secara berjadwal tersebut sejalan dengan jumlah penerbangan armada pesawat Garuda yang mengalami penurunan signifikan. Tercatat, pesawat yang dioperasikan Garuda Indonesia hanya sekitar 50-60 saja.

"Ada penurunan pilot yang lumayan banyak, saya tidak ingin menyebutkan jumlahnya, tapi ada lebih dari 200-an orang yang memberlakukan periode kerja secara bergilir. Jadi ketika tidak terbang bulan tersebut, kami tidak akan bayar gaji," ujar Irfan saat public expose, Senin (20/12/2021).

Manajemen pun mengklaim, pengurangan karyawan dan pilot dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Kami lakukan itu dengan cara-cara yang santun, menekan jumlah pegawai, tentu saja taat terhadap peraturan yang ada di negara ini sambil punya empati terhadap karyawan," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian BUMN mencatat jumlah pesawat yang dioperasikan Garuda Indonesia makin langka atau hanya sekitar 50-60 yang beroperasi. Sementara armada di parkiran ada sebanyak 125 pesawat, terdiri 119 pesawat sewa dan 6 pesawat milik sendiri.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More