Sri Mulyani Guyur Rp370,5 Triliun untuk Bansos
Selasa, 21 Desember 2021 - 16:43 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan ( Kemenkeu ) mencatat realisasi untuk program perlindungan sosial ( perlinsos ) sebesar Rp370,5 triliun sampai November 2021. Anggaran itu masuk dalam program pemulihan ekonomi nasional.
“Realisasi untuk bansos dalam hal ini juga luar biasa, Rp370,5 triliun dibelanjakan untuk langsung dinikmati masyarakat,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (21/12/2021).
Sri Mulyani menambahkan sebagian dari anggaran perlinsos disalurkan dalam bentuk belanja kementerian/lembaga (K/L) dengan nilai Rp175,9 triliun. Dari jumlah tersebut, Kementerian Sosial mengambil porsi Rp81,2 triliun.
Kemensos sendiri menggunakan anggaran itu untuk membiayai beberapa program bantuan sosial yang ada di kementeriannya, seperti Kartu Sembako dan Bantuan Sosial Tunai (BST).
"Bantuan PKH untuk 10 juta keluarga, bantuan Kartu Sembako kepada 18,1 juta KPM, Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk 9,99 juta keluarga, dan Sembako PPKM untuk 4,86 juta keluarga," kata Sri Mulyani.
Rincian jumlah anggarannya, yaitu anggaran kartu sembako buat 18,1 juta keluarga mencapai Rp33 triliun, untuk 10 juta keluarga PKH Rp27, 69 triliiun, dan Rp17,2 triliun bantuan sosial tunai untuk hampir 10 juta keluarga. Serta, untuk PPKM level 4 memberikan tambahan lagi 4,86 juta kelurga dengan bantuan sembako mencapai Rp2,92 triliun.
Selain itu, ada Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) kepada 15,36 juta usaha mikro, Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk dua bulan bagi 7,48 juta pekerja/buruh, pemberian BLT Desa untuk 5,62 juta keluarga, penyaluran subsidi energi dan nonenergi, serta Program Pra Kerja bagi 5,96 juta peserta.
“Realisasi untuk bansos dalam hal ini juga luar biasa, Rp370,5 triliun dibelanjakan untuk langsung dinikmati masyarakat,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (21/12/2021).
Sri Mulyani menambahkan sebagian dari anggaran perlinsos disalurkan dalam bentuk belanja kementerian/lembaga (K/L) dengan nilai Rp175,9 triliun. Dari jumlah tersebut, Kementerian Sosial mengambil porsi Rp81,2 triliun.
Kemensos sendiri menggunakan anggaran itu untuk membiayai beberapa program bantuan sosial yang ada di kementeriannya, seperti Kartu Sembako dan Bantuan Sosial Tunai (BST).
"Bantuan PKH untuk 10 juta keluarga, bantuan Kartu Sembako kepada 18,1 juta KPM, Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk 9,99 juta keluarga, dan Sembako PPKM untuk 4,86 juta keluarga," kata Sri Mulyani.
Rincian jumlah anggarannya, yaitu anggaran kartu sembako buat 18,1 juta keluarga mencapai Rp33 triliun, untuk 10 juta keluarga PKH Rp27, 69 triliiun, dan Rp17,2 triliun bantuan sosial tunai untuk hampir 10 juta keluarga. Serta, untuk PPKM level 4 memberikan tambahan lagi 4,86 juta kelurga dengan bantuan sembako mencapai Rp2,92 triliun.
Selain itu, ada Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) kepada 15,36 juta usaha mikro, Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk dua bulan bagi 7,48 juta pekerja/buruh, pemberian BLT Desa untuk 5,62 juta keluarga, penyaluran subsidi energi dan nonenergi, serta Program Pra Kerja bagi 5,96 juta peserta.
(uka)
tulis komentar anda