Kredit Korporasi Melesat, BI Yakin Investasi Makin Tinggi di 2022
Rabu, 22 Desember 2021 - 21:02 WIB
JAKARTA - Asisten Gubernur sekaligus Kepala Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia ( BI ) Juda Agung mengatakan, BI memprediksi kinerja investasi akan meningkat lebih tinggi di tahun 2022. Prediksi itu tecermin dari kredit investasi yang mulai mengalami peningkatan tinggi pada akhir 2021.
"Dari segmen debiturnya, kredit korporasi naik cukup tajam sebesar 7,98% di November 2021. Ini menunjukkan sektor dunia usaha sudah bergerak dengan cepat,” ujar Juda dalam Webinar SIGMAPHI Indonesia, Rabu (22/12/2021).
Juda mengatakan bahwa secara sektoral, sektor pertambangan mencatatkan pertumbuhan yang sangat tinggi, sebesar 16,3% secara tahunan (year-on-year/yoy). Kredit investasi khusus sektor ini tumbuh sebesar 27,18% yoy.
"Di samping itu, kredit investasi pada sektor industri pengolahan pun mengalami peningkatan yang tinggi, sebesar 10,99% yoy pada November 2021," terangnya.
Juda menyampaikan, data-data tersebut memberikan sinyal bahwa investasi pada 2022 akan meningkat, karena kreditnya sudah diambil sekarang sehingga investasinya dilakukan di 2022.
"Dari sisi penawaran, peningkatan laju kredit juga tecermin dari semakin membaiknya keinginan bank untuk menyalurkan kredit. Indeks lending standard juga terus mengalami penurunan, yang artinya terjadi pelonggaran penyaluran kredit dari sisi persyaratan maupun suku bunga kredit," pungkasnya.
"Dari segmen debiturnya, kredit korporasi naik cukup tajam sebesar 7,98% di November 2021. Ini menunjukkan sektor dunia usaha sudah bergerak dengan cepat,” ujar Juda dalam Webinar SIGMAPHI Indonesia, Rabu (22/12/2021).
Juda mengatakan bahwa secara sektoral, sektor pertambangan mencatatkan pertumbuhan yang sangat tinggi, sebesar 16,3% secara tahunan (year-on-year/yoy). Kredit investasi khusus sektor ini tumbuh sebesar 27,18% yoy.
"Di samping itu, kredit investasi pada sektor industri pengolahan pun mengalami peningkatan yang tinggi, sebesar 10,99% yoy pada November 2021," terangnya.
Juda menyampaikan, data-data tersebut memberikan sinyal bahwa investasi pada 2022 akan meningkat, karena kreditnya sudah diambil sekarang sehingga investasinya dilakukan di 2022.
"Dari sisi penawaran, peningkatan laju kredit juga tecermin dari semakin membaiknya keinginan bank untuk menyalurkan kredit. Indeks lending standard juga terus mengalami penurunan, yang artinya terjadi pelonggaran penyaluran kredit dari sisi persyaratan maupun suku bunga kredit," pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda