Gibran Sentil Gojek: Biaya Pengiriman Jangan Kemahalan, Bisa Bunuh UMKM
Sabtu, 01 Januari 2022 - 21:15 WIB
JAKARTA - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyebut bahwa dirinya telah menegur Gojek terkait biaya pengiriman (delivery fee) yang ditetapkan oleh aplikator tersebut dinilai kemahalan. Menurutnya, jika delivery fee yang ditetapkan aplikator terlalu mahal, maka itu akan membunuh pelaku usaha mikro, kecil dan menengah ( UMKM ) terlebih para pelaku usaha kecil di sektor makanan dan minuman (F&B).
"Kemarin saya tegur itu Gojek, delivery fee-nya jangan kemahalan karena kalau kemahalan ini otomatis juga lama-lama matikan UMKM kita terutama yang F&B kemarin saya tekan seperti itu," kata Gibran dalam siaran Youtube Jasa Keuangan, dikutip Sabtu (1/1/2022).
Pada kesempatan itu, Gibran juga menceritakan bahwa dirinya sangat fokus menaruh perhatian kepada UMKM. Oleh karena itu, ia tak tanggung-tanggung dalam mendampingi UMKM tanpa celah.
"Kami pemerintah Solo fokus untuk mendampingi mereka dari A sampai Z dalam program inkubasi dan akselerasi. Belum lama kami meresmikan tempat baru. Jadi semua e-commerce susah punya kantor di Solo," terangnya.
Gibran menambahkan, belum lama ini Kota Solo mendapatkan rekor muri transaksi digital terbesar di pasar tradisional. Hal itu karena kota Solo sudah menerapkan pembayaran cashless di era digitalisasi ini.
"Kita ingin membantu semua UMKM on boarding. Karena di masa pandemi ini segala sesuatunya dipaksa untuk bisa digitalisasi. Belum lama kota Solo dapat rekor muri transaksi digital terbesar di pasar tradisional. Karena kita menekankan seluruh pasar tradisional harus sudah cashless," jelasnya.
"Kemarin saya tegur itu Gojek, delivery fee-nya jangan kemahalan karena kalau kemahalan ini otomatis juga lama-lama matikan UMKM kita terutama yang F&B kemarin saya tekan seperti itu," kata Gibran dalam siaran Youtube Jasa Keuangan, dikutip Sabtu (1/1/2022).
Baca Juga
Pada kesempatan itu, Gibran juga menceritakan bahwa dirinya sangat fokus menaruh perhatian kepada UMKM. Oleh karena itu, ia tak tanggung-tanggung dalam mendampingi UMKM tanpa celah.
"Kami pemerintah Solo fokus untuk mendampingi mereka dari A sampai Z dalam program inkubasi dan akselerasi. Belum lama kami meresmikan tempat baru. Jadi semua e-commerce susah punya kantor di Solo," terangnya.
Baca Juga
Gibran menambahkan, belum lama ini Kota Solo mendapatkan rekor muri transaksi digital terbesar di pasar tradisional. Hal itu karena kota Solo sudah menerapkan pembayaran cashless di era digitalisasi ini.
"Kita ingin membantu semua UMKM on boarding. Karena di masa pandemi ini segala sesuatunya dipaksa untuk bisa digitalisasi. Belum lama kota Solo dapat rekor muri transaksi digital terbesar di pasar tradisional. Karena kita menekankan seluruh pasar tradisional harus sudah cashless," jelasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda