Menko Airlangga Bersiap Ekonomi RI Kuartal II/2020 Bakal Negatif
Rabu, 10 Juni 2020 - 12:11 WIB
JAKARTA - Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2020 akan mengalami pertumbuhan negatif. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto mengatakan, hal itu terjadi akibat wabah virus Corona (Covid-19) yang telah berdampak signifikan pada aktivitas ekonomi di dalam negeri.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020 akan masuk negatif. Kita harus jaga agar kuartal III dan IV bisa start, we can't afford pertumbuhan negatif terlalu dalam," ujar Menko Airlangga di Jakarta, Rabu (10/6/2020).
( )
Lebih lanjut terang dia, ada 32 sektor usaha yang penjualannya menurun secara tahunan sejak April hingga 26 Mei 2020. Hal ini tak lain akibat dari dampak virus Corona (COVID-19) terhadap aktivitas ekonomi dalam negeri. "Berbagai sektor kegiatan usaha mengalami penurunan di April dan mulai berhenti di Mei," ungkapnya.
Sementara terkait penerapan new normal, Airlangga meminta agar masyarakat bisa beradaptasi dengan kebiasan yang baru. Dimana protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker hingga mencuci tangan harus di kedepankan.
"Ini merupakan langkah strategis yang merupakan rekomendasi WHO, dan sudah diberlakukan di beberapa negara. Tujuannya adalah untuk meneruskan keberlanjutan pembangunan, terutama di bidang sosial ekonomi, yang berjalan dengan protokol yang sudah disiapkan," tukasnya.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020 akan masuk negatif. Kita harus jaga agar kuartal III dan IV bisa start, we can't afford pertumbuhan negatif terlalu dalam," ujar Menko Airlangga di Jakarta, Rabu (10/6/2020).
( )
Lebih lanjut terang dia, ada 32 sektor usaha yang penjualannya menurun secara tahunan sejak April hingga 26 Mei 2020. Hal ini tak lain akibat dari dampak virus Corona (COVID-19) terhadap aktivitas ekonomi dalam negeri. "Berbagai sektor kegiatan usaha mengalami penurunan di April dan mulai berhenti di Mei," ungkapnya.
Sementara terkait penerapan new normal, Airlangga meminta agar masyarakat bisa beradaptasi dengan kebiasan yang baru. Dimana protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker hingga mencuci tangan harus di kedepankan.
"Ini merupakan langkah strategis yang merupakan rekomendasi WHO, dan sudah diberlakukan di beberapa negara. Tujuannya adalah untuk meneruskan keberlanjutan pembangunan, terutama di bidang sosial ekonomi, yang berjalan dengan protokol yang sudah disiapkan," tukasnya.
(akr)
tulis komentar anda