Kabar Baik dari Pedagang Pasar, Harga Cabai Mulai Turun
Sabtu, 08 Januari 2022 - 18:00 WIB
JAKARTA - Harga cabai terpantau mulai turun setelah sempat menembus Rp90.000-Rp100.000 per kilogram. Berdasarkan pengakuan Pak Kijo kepada MNC Portal Indonesia, harga cabai mulai turun yang sebelumnya naik sejak libur Natal. Kijo mematok harga Rp30.000 per kilogram untuk cabai merah keriting dan Rp50.000 untuk cabai rawit merah per kilogram.
"Ini turun, kemarin kan abis naik sebelum mau Natal kan mencapai Rp100.000 nah seterusnya mulai turun, omzet ya pasar harga-harga mahal ya berkurang sih," ujar Kijo kepada MNC Portal di Pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan, Sabtu (8/1/2022).
Terpisah, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Isy Karim sebelumnya menyampaikan masa panen di beberapa sentra produksi cabai di Jawa Timur mulai berakhir. Namun dalam seminggu terakhir harga cabai mulai menunjukkan tren penurunan.
"Beberapa daerah sentra di dataran tinggi mulai panen seperti Blitar, Tuban, Magelang dan Garut. Diperkirakan panen raya cabai baru akan dimulai pada Februari 2022," kata Isy.
Senada, menurut Kijo mewakili beberapa pedagang lain di Pasar Warung Buncit juga mengatakan, harga cabai yang turun akibat permainan siklus panen di beberapa daerah termasuk di kampungnya.
"Permainan siklus, ini saya kan abis dari kampung, kenapa cabai itu mahal yang pertama karena mau Natal dan Tahun Baru, sebenarnya bukan itu aja alasannya, karena kalau musim hujan ini pohonnya sebagian besar itu mati," kata Kijo. "Di kampung saya itu semuanya, sekampung itu, mati semuanya pohon cabe itu, serius," imbuhnya.
Perlu diketahui, varian cabai merah keriting dan cabai merah besar, tren harga di tingkat petani dan pasar induk mulai menunjukkan tren penurunan. Menurut informasi, asosiasi petani di Jawa Timur, sentra produksi Kediri mulai panen raya pada Januari ini sehingga harga diprediksi turun.
Adapun, komoditas yang masih melanjutkan tren kenaikan adalah minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana yang masing-masing naik 0,56 persen menjadi Rp18.100 per liter dan 0,54 persen menjadi Rp18.600 per liter.
"Ini turun, kemarin kan abis naik sebelum mau Natal kan mencapai Rp100.000 nah seterusnya mulai turun, omzet ya pasar harga-harga mahal ya berkurang sih," ujar Kijo kepada MNC Portal di Pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan, Sabtu (8/1/2022).
Terpisah, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Isy Karim sebelumnya menyampaikan masa panen di beberapa sentra produksi cabai di Jawa Timur mulai berakhir. Namun dalam seminggu terakhir harga cabai mulai menunjukkan tren penurunan.
"Beberapa daerah sentra di dataran tinggi mulai panen seperti Blitar, Tuban, Magelang dan Garut. Diperkirakan panen raya cabai baru akan dimulai pada Februari 2022," kata Isy.
Senada, menurut Kijo mewakili beberapa pedagang lain di Pasar Warung Buncit juga mengatakan, harga cabai yang turun akibat permainan siklus panen di beberapa daerah termasuk di kampungnya.
"Permainan siklus, ini saya kan abis dari kampung, kenapa cabai itu mahal yang pertama karena mau Natal dan Tahun Baru, sebenarnya bukan itu aja alasannya, karena kalau musim hujan ini pohonnya sebagian besar itu mati," kata Kijo. "Di kampung saya itu semuanya, sekampung itu, mati semuanya pohon cabe itu, serius," imbuhnya.
Perlu diketahui, varian cabai merah keriting dan cabai merah besar, tren harga di tingkat petani dan pasar induk mulai menunjukkan tren penurunan. Menurut informasi, asosiasi petani di Jawa Timur, sentra produksi Kediri mulai panen raya pada Januari ini sehingga harga diprediksi turun.
Adapun, komoditas yang masih melanjutkan tren kenaikan adalah minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana yang masing-masing naik 0,56 persen menjadi Rp18.100 per liter dan 0,54 persen menjadi Rp18.600 per liter.
(nng)
tulis komentar anda